Thursday, July 17, 2025

Tantangan Ultah Magata: A Day In My Life!

Assalammualaikum.

Hari ini, saya akan mencoba membuat sebuah tulisan singkat dengan tema "A Day In My Life" dalam rangka ulang tahun komunitas Mamah Gajah Bercerita.

Dikarenakan sehari-harinya kegiatan kita itu tidak akan pernah benar-benar sama, maka saya akan menuliskan satu hari kegiatan saya kemarin yaitu pada hari Rabu, tanggal 16 Juli 2025 dan saya akan menceritakannya seolah-olah saya bercerita kemarin malam. He he.

Mari kita mulai.

Hari ini saya bangun pagi seperti biasa pada pukul 05.00 pagi dan langsung melaksanakan sholat subuh. Setelah itu, saya berganti pakaian olahraga dan bersiap untuk jalan pagi. Sebelum jalan pagi, saya membangunkan anak-anak untuk sholat subuh.

Sebelum matahari mulai terik, saya mulai berjalan kaki perlahan-lahan mengelilingi komplek perumahaan Ibu saya. Komplek Ibu saya berada di daerah Tangerang dan komplek ini didominasi oleh warga Indo-Chinese, sehingga saat jalan pagi, saya seringkali berpapasan dengan warga komplek yang ramah dan kami akan saling menyapa saat berpapasan. "Pagi Koh... Pagi Ci...", begitulah saya menyapa mereka. Kebanyakan dari mereka sudah berumur cukup lanjut tetapi masih sangat sehat dan berjalan dengan sangat gagah dan lincah. Saya perhatikan, tidak ada satu hari pun terlewat tanpa mereka berolahraga dan jalan pagi, sungguh menginspirasi saya untuk bersemangat hidup sehat untuk persiapan di masa tua.


(Bunga-bunga yang cantik di komplek rumah Nenek.)

Selesai berolahraga, saya lalu membuat kopi dan sarapan satu buah telur rebus dan pepaya potong. Setelah itu saya bersiap-siap, mandi dan berpakaian. Hari ini saya berencana untuk mengunjungi sekolah Al-Wildan 1, Gading Serpong bersama kakak saya, juga dua anak saya, Khansa dan Zubair.


(Sarapan pagi yang sehat sebelum makan siang yang berat)

Sekitar pukul 09.30 kami berangkat menuju sekolah Al-Wildan 1 melalui tol Jakarta-Merak dan keluar di exit Legok menuju area Gading Serpong. Sekolah Al-Wildan cukup mudah dijumpai dengan mengikuti arahan dari Google Map. Dan saya baru tahu bahwa area Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan SMA Al-Wildan 1 itu terpisah dari area Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) nya dan lokasi pertama yang kita tuju adalah unit SMP nya. Sesampainya di SMP Al-Wildan 1, kami bertemu dengan Ustadzah Riska dan mengobrol di ruangan bagian depan. Kami juga berkesempatan untuk melihat-lihat situasi di dalam salah satu kelas.


(Suasana di ruang kelas 1 SMP Al-Wildan 1)

Setelah selesai di SMP, kami menuju TK dan SD yang berlokasi tidak terlalu jauh dari SMP nya. Saat itu suasana disana sangat ramai karena hari ini adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari pertama. Terlihat banyak sekali anak-anak soleh dan solehah yang diantarkan oleh orang tuanya. Sesuai arahan dari Ustadzah Riska, kami langsung menemui Ustad Adi di unit SD untuk mengobrol. Setelah mengobrol cukup lama dengan Ustad Adi, kami pun diajak berkeliling melihat suasana ruang kelas SD dan TK. Kami juga sempat berkenalan dengan beberapa ustad dan ustadzah pengajar SD dan TK.


(Suasana sekolah di TK dan SD Al-Wildan 1)

Alhamdulillah, urusan kami hari ini di sekolah Al-Wildan 1 sudah selesai, kami langsung menuju Summarecon Mal Serpong untuk makan siang. Khansa dan Zubair memilih makan siang AW, sedangkan saya dan Kakak saya memilih untuk makan siang di Es Teler 77. Setelah makan siang, kami sempat berjalan-jalan keliling mal. Saya menuju toko Watch Care untuk memasukkan jam tangan saya yang rusak untuk diperbaiki. Dari Watch Care, kami menuju toko roti Tous Les Jours untuk berbelanja roti. Setelah itu, kami sempat mampir ke toko mainan untuk menemani Zubair melihat-lihat mainan.

Setelah itu, kami pun bergegas pulang karena sore hari ini adalah jadwal kakak Aqila untuk kontrol kakinya pasca operasi bulan Mei yang lalu. Saat masuk tol Jakarta-Merak, Surya menelepon dan mengabari bahwa sore ini dokter Raden Suhartono ternyata batal praktek. Jadilah kami mengubah arah, keluar di exit Serpong menuju Bintaro, karena sebetulnya masih ada satu sekolah lagi yang ingin kami survey yaitu sekolah Abu Dzar. Tetapi setibanya di Bintaro, kami sempat menepi dan melihat keterangan di Google bahwa sekolah tersebut tutup pukul 14:30 sementara saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 14:15. Kami pun mengurungkan niat kami untuk mengunjungi Abu Dzar, karena waktu sudah sangat mepet. Kami pun memutuskan untuk kembali masuk tol dan kembali ke rumah Nenek.

Sesampainya di rumah Nenek, rasanya lelah sekali. Sungguh perjalanan di Jakarta begitu menguras tenaga. Sangat berbeda dengan kehidupan di Rumbai dan Pekanbaru yang kemana-mana hanya perlu ditempuh dalam waktu lima, sepuluh, lima belas bahkan paling lama tiga puluh menit saja. Sesampainya di rumah saya pun mandi dan beristirahat sebentar.

Setelah maghrib, saya turun ke bawah untuk berkumpul bersama keluarga. Kami makan malam bersama dengan menu rendang yang dikirim langsung oleh kerabat kami di Medan. Rendang autentik dengan bumbu yang hitam adalah favorit saya. Sekitar jam sembilan rasanya tubuh sudah ingin berbaring saja, mata mulai mengantuk dan saya bolak balik menguap. Kami pun naik keatas dan sholat isya, kemudian tidur. Tak lupa, sebelum tidur saya mengirimkan pesan kepada Mbak Pijat langganan saya, "Mbak Atik, kita pijat ya besok pagi.".

Dan saya pun terlelap.

Tuesday, February 18, 2025

Tantangan Mini Magata : Kutipan Favorit


(Picture taken from https://liderazgo.uno/blog/peter-drucker/)

Minggu ini, saya mengikuti Tantangan (Menulis) Mini dari komunitas saya, Mamah Gajah Bercerita. Tema tantangan kali ini adalah menulis ayat atau kutipan favorit. Saya memilih kutipan favorit karena begitu membaca tema, saya langsung teringat akan sebuah kutipan atau quote favorit saya sepanjang masa dari seorang tokoh ternama yaitu Peter Drucker. Kutipan tersebut berbunyi sebagai berikut :

 

“Knowledge has to be improved, challenged, and increased constantly, or it vanishes.”

― Peter Drucker

 

Mengapa saya begitu menyukai kutipan tersebut, karena kalimatnya yang menurut saya sangat powerful. Kilas balik pada masa muda saya dulu, di usia awal 20-an, saya adalah seorang yang begitu ambisius, bersemangat, enerjik, optimis, positif, haus akan hal-hal baru, haus akan ilmu-ilmu baru. Saya sangat gemar membaca dan saya membaca berbagai macam buku. Saya senang belajar dan mempelajari hal baru. Selepas lulus dari kuliah S1, tak perlu waktu lama, saya memutuskan untuk melanjutkan studi S2 saya, mengambil kelas malam, sehingga saya masih tetap bisa bekerja di pagi harinya. Pagi hari mencari uang, malam hari belajar menuntut ilmu, begitulah keseharian saya di masa muda dulu. Seperti tak mengenal lelah, dari subuh sampai larut malam.

Sehingga kali pertama saya menemui kutipan dari seorang Peter Drucker ini, saya merasa sangat relate sekali. Rasa-rasanya hidup ini adalah belajar tanpa henti. Setiap hari, selalu ada hal yang bisa kita pelajari. Di setiap tahapan usia, selalu ada hal baru yang harus kita pelajari lagi. Ada hal-hal yang telah kita miliki namun harus terus kita kembangkan lagi. Seperti contohnya ilmu komunikasi. Tentu di usia 20-an, kepiawaian berkomunikasi saya akan berbeda dengan saya di usia 30-an dan bahkan di usia saat ini menjelang usia 40. Akan ada perubahan, akan ada perkembangan, akan ada penyesuaian, dan itu adalah hasil dari belajar.

Di usia menjelang 40 ini, saya mungkin bukan sepenuhnya saya yang dulu lagi. Mungkin sudah tidak seambisius dulu, mungkin sudah tidak seenerjik dulu, tetapi keinginan untuk terus mengembangkan diri masih terpatri dalam diri saya. Tentunya dalam porsi yang berbeda. Kini saya adalah istri dan juga ibu. Menjadi istri dan ibu bukan tanpa ilmu. Setiap tahapan usia anak selalu ada hal baru yang harus saya pelajari lagi, selalu ada kepiawaian sebagai ibu yang harus saya kembangkan. Kemampuan berkomunikasi dengan anak, balita, remaja. Kemampuan bernegosiasi dengan anak balita, remaja. Semua akan lebih mudah apabila kita mempelajarinya. Sehingga sampai kapan, kutipan dari Peter Drucker ini akan terus terpatri di dalam hati saya.

 

 


Tantangan Ultah Magata: A Day In My Life!

Assalammualaikum. Hari ini, saya akan mencoba membuat sebuah tulisan singkat dengan tema "A Day In My Life" dalam rangka ulang tah...