Minggu
ini saya mendapat musibah kehilangan uang di rekening Mandiri saya
sebesar Rp 8.400.000,-. Saya akan berbagi kronologis penipuan via atm
ini agar tidak perlu ada teman-teman lain yang mengalami hal yang sama.
Sabtu, 25 Oktober 2014
Pagi hari sekitar jam 8 pagi, saya pergi ke bilik atm yang terletak didepan komplek rumah Ibu saya di Metro Permata, karang tengah, ciledug. ATM ini adalah atm di public area (bukan atm yang berada di kantor cabang). Barisan atm ini berada persis disebelah gerai Dunkin Donut 24 jam.
Saat itu saya melakukan transaksi tarik tunai sebesar Rp 1.000.000,-. Sambil menunggu uang keluar (dan terdengar suara mesin atm berbunyi-bunyi) tiba-tiba layar atm mati dan hanya terdapat tulisan satu kalimat yang saya lupa persis nya apa, tapi diakhiri dengan kata-kata OUT OF SERVICE. Tidak lama setelah layar mati, layar pun tiba-tiba kembali nyala tetapi langsung menampilkan iklan-iklan bank Mandiri seperti saat kita baru masuk ke bilik ATM.
Saat itu uang yang saya tarik sudah keluar dan ada kertas bukti transaksi nya, sempat saya lihat sisa saldo sebesar Rp 9.4XX.XXX,-. Karena rekening saya rekening bisnis, ada minimum saldo yang tidak bisa diambil yaitu Rp 1.000.000,- jadi normalnya saya masih punya uang Rp 8.400.000 di rekening saya. Tetapi saat itu atm tidak keluar/tertelan.
Saya pun kebingungan, karena setelah muncul tulisan OUT OF SERVICE itu, layar langsung mengeluarkan iklan-iklan bank Mandiri. Tidak ada pilihan seperti biasa “Apakah Anda ingin melanjutkan transaksi?” sehingga tidak ada cara untuk mengeluarkan atm tersebut. Saya coba pencet-pencet semua tombol tidak bergeming juga, atm tetap tidak keluar.
Dalam kebingungan tersebut, saya lihat ada pria diluar mengantri atm (naik motor) dan sempat saya bilang “atm nya nggak bisa nih mas. Atm saya ketelen didalem.” Trus pria itu sempat ikut masuk ke bilik dan cek-cek atm (dengan kondisi pintu atm terbuka lebar), tapi lalu dia lalu pergi. Saya pikir pria itu pastilah ragu dan takut atm nya tertelan juga, jadi dia pergi dan mungkin mau ambil atm ditempat lain.
Kemudian saya lihat ada nomer call center yang tertera di mesin atm, karena sudah dalam keadaan bingung juga harus bagaimana, saya telpon dan lakukan pemblokiran atm. Setelah melakukan semua prosedur pemblokiran (dan sudah diingatkan untuk mengurus atm hilang ini di bank Mandiri terdekat hari Senin nya), maka saya pun pergi meninggalkan atm dalam keadaan tenang. “Oh, tinggal nanti hari Senin urus atm baru di bank mandiri dekat kantor”, pikir saya.
Hari Senin nya, 27 Oktober 2014, saya mendatangi kantor cabang mandiri di cilandak kko didekat kantor saya, tapi sayang sekali hari itu sistem sedang down/offline, sehingga saya putuskan untuk kembali lagi besok.
Besoknya, Selasa, 28 Oktober 2014. Saya kembali mendatangi kantor cabang bank Mandiri KKO. Saya dilayani dengan baik oleh customer service nya, bernama Mbak Anna Rita. Saya ceritakan kronologis atm tertelan. Tidak lama, setelah mengisi beberapa formulir, ATM pun lalu diganti yang baru. Alhamdulillah pikir saya urusan sudah selesai. (sampai detik itu saya belum sadar ada apa-apa). Kemudian Mbak Anna memberitahukan bahwa atm baru bisa digunakan/aktif satu jam lagi. (saat itu pukul 1 kurang 10).
Sekitar pukul 2 siang, saya pun kembali turun ke atm untuk melakukan beberapa transaksi rutin bulanan, pikir saya “ah sambil mengaktifkan atm baru ini.“ Transaksi pertama saya adalah transfer ke k bBRI sebesar Rp 1.200.000,-. Tiba-tiba transaksi ditolak. Saya coba lagi, ditolak lagi. Coba lagi ditolak lagi. “Kok aneh ya, masak iya sih saldonya kurang -dalam hati saya- kan terakhir ke atm sebelum ketelen aja duitnya masih ada tuh.”
Saya pun masuk ke dalam untuk menginfokan Mbak Anna bahwa atm saya belum bisa digunakan. Mbak Anna pun melakukan pengecekkan kembali dan menginfokan bahwa atm sudah bisa dipakai.
Saya pun kembali ke atm lagi untuk mencoba kembali transaksi yang sama. Tetap ditolak. Lalu saya pun berinisiatif mengecek saldo dan............. “Ya Allaaaahhh... kenapa saldo saya hanya bersisa 1 juta rupiah saja!?”
Saya pun bergegas masuk ke bank untuk kembali bertemu dengan Mbak Anna. Karena ada beberapa antrian, saya Cuma bisa duduk lemas sambil menunggu dipanggil. Sambil mengingat-ngingat kejadian di hari sabtu, saya yakin saya hanya mengambil 1juta dan masih ada sisa 9,4 juta.
Begitu tiba giliran saya, saya langsung menceritakan kembali kronologis transaksi di atm yang gagal kepada Mbak Anna. Dan dia bilang “Bu, memang tadi saat Ibu datang membuat atm, saya lihat memang saldonya sisa 1 juta rupiah dan saya lihat di sistem, atm belum terblokir. Makanya saya juga sempat bingung waktu ibu bilang atm nya sudah diblokir.” Saya makin lemas mendengarnya, lalu saya berinisiatif mencoba cek ke last dialled call saya di hari Sabtu, tertera saya menelpon pagi itu ke 021-447487777. Dan benar saya, saya berarti menelpon ke call center palsu yang tertera di bilik atm. Perlu saya tekankan disini, bahwa mereka melayani saya di telpon PERSISSSSSSSSSSSS seperti saat kita menelpon ke call center resmi. Mereka benar-benar menjalankan SOP, step by step pertanyaan seperti yang dilakukan oleh call center resmi Bank Mandiri.
Dan entah dengan cara bagaimana, setelah saya pergi meninggalkan bilik atm tersebut, kartu atm saya bisa dikeluarkan oleh sindikat ini dari mesinnya, dan kemudian menurut rekening koran saya, uang saya dikuras dari atm lain (bukan melalui atm mandiri tempat saya mengambil uang).
Mungkin ketika membaca ini, beberapa dari Anda akan berujar “Salah sendiri kenapa nelponnya bukan ke call center resmi 14000.”
Tapi percayalah, sampai di umur saya yang ke 29 tahun ini, saya selalu menelpon bank Mandiri ke 14000 (karena ini bukan pertama kalinya atm saya tersedot di mesin nya), tetapi hari itu, mungkin inilah yang namanya musibah, entah apa yang membuat saya panik saat itu menjadi begitu saja menelpon nomer yang ada di atm tersebut agar atm dapat segera di blokir.
Saat tulisan ini saya buat, saya sudah membuat Pengaduan ke pihak bank Mandiri, dengan proses 20 hari kerja. Tetapi saat saya tanyakan kepada Mbak Anna, bank Mandiri tidak dapat menjamin uang saya bisa kembali lagi. Karena walaupun ini adalah sindikat penipuan, tetapi bagaimana pun ada kesalahan dari saya mengapa saya tidak menelpon ke call center yang benar.
Hari itu juga, saya begitu penasaran dan mencoba untuk kembali ke ATM tersebut. Dan benar saja, sticker itu masih ada. Setelah puas mengambil foto, saya pun lalu mencabut dan membuang sticker tersebut.
Berikut adalah beberapa foto nya.
Dari kejadian ini, ada beberapa tips yang bisa saya bagi, agar Anda tidak harus mengalami hal yang sama.
1. Ambillah uang di atm yang berlokasi di kantor cabang, bukan di tempat umum seperti didepan minimarket, didepan komplek, dll. Karena atm yg terletak di kantor cabang umumnya lebih aman, ada security yang berjaga ataupun dilengkapi cc tv.
2. Apabila terjadi sesuatu yang aneh seperti mesin atm tiba-tiba mati ditengah transaksi, atm tertelan dan lain-lain, pastikan Anda menelpon call center Mandiri 14000 bukan nomer lainnya!!! Hanya 14000!!! Kalau perlu save di phone book Anda. Save sekarang juga.
3. Apabila Anda masuk ke bilik atm mandiri dan melihat ada nomor telpon lain tertera di mesin atm selain 14000 dan 021-52997777maka BANTU sesama dengan cara melepas sticker tulisan nomor call center palsu tersebut.
4. Pastikan Anda memiliki sistem sms banking di hp Anda dan pastikan hp tersebut selalu aktif, sehingga kapanpun ada transaksi mencurigakan yang bukan transaksi Anda, maka Anda akan segera dapat menghubungi kantor cabang terdekat atau minimal segera memblokir kartu Anda.
5. Segera laporkan dan blokir kartu atm Anda ke call center Mandiri 14000 atau 021-52997777 apabila terjadi hal-hal yang mencurigakan.
6. JANGAN SATUKAN REKENING TABUNGAN DAN REKENING UNTUK KEPERLUAN SEHARI-HARI. (Bayangkan apabila ATM ini adalah ATM tabungan saya. Mungkin mereka akan menguras habis seluruh tabungan saya.)
Bantu sebarkan artikel ini untuk membantu sesama kita agar terhindar dari sindikat penipuan! Semoga mereka yang menipu mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Amin.
Sabtu, 25 Oktober 2014
Pagi hari sekitar jam 8 pagi, saya pergi ke bilik atm yang terletak didepan komplek rumah Ibu saya di Metro Permata, karang tengah, ciledug. ATM ini adalah atm di public area (bukan atm yang berada di kantor cabang). Barisan atm ini berada persis disebelah gerai Dunkin Donut 24 jam.
Saat itu saya melakukan transaksi tarik tunai sebesar Rp 1.000.000,-. Sambil menunggu uang keluar (dan terdengar suara mesin atm berbunyi-bunyi) tiba-tiba layar atm mati dan hanya terdapat tulisan satu kalimat yang saya lupa persis nya apa, tapi diakhiri dengan kata-kata OUT OF SERVICE. Tidak lama setelah layar mati, layar pun tiba-tiba kembali nyala tetapi langsung menampilkan iklan-iklan bank Mandiri seperti saat kita baru masuk ke bilik ATM.
Saat itu uang yang saya tarik sudah keluar dan ada kertas bukti transaksi nya, sempat saya lihat sisa saldo sebesar Rp 9.4XX.XXX,-. Karena rekening saya rekening bisnis, ada minimum saldo yang tidak bisa diambil yaitu Rp 1.000.000,- jadi normalnya saya masih punya uang Rp 8.400.000 di rekening saya. Tetapi saat itu atm tidak keluar/tertelan.
Saya pun kebingungan, karena setelah muncul tulisan OUT OF SERVICE itu, layar langsung mengeluarkan iklan-iklan bank Mandiri. Tidak ada pilihan seperti biasa “Apakah Anda ingin melanjutkan transaksi?” sehingga tidak ada cara untuk mengeluarkan atm tersebut. Saya coba pencet-pencet semua tombol tidak bergeming juga, atm tetap tidak keluar.
Dalam kebingungan tersebut, saya lihat ada pria diluar mengantri atm (naik motor) dan sempat saya bilang “atm nya nggak bisa nih mas. Atm saya ketelen didalem.” Trus pria itu sempat ikut masuk ke bilik dan cek-cek atm (dengan kondisi pintu atm terbuka lebar), tapi lalu dia lalu pergi. Saya pikir pria itu pastilah ragu dan takut atm nya tertelan juga, jadi dia pergi dan mungkin mau ambil atm ditempat lain.
Kemudian saya lihat ada nomer call center yang tertera di mesin atm, karena sudah dalam keadaan bingung juga harus bagaimana, saya telpon dan lakukan pemblokiran atm. Setelah melakukan semua prosedur pemblokiran (dan sudah diingatkan untuk mengurus atm hilang ini di bank Mandiri terdekat hari Senin nya), maka saya pun pergi meninggalkan atm dalam keadaan tenang. “Oh, tinggal nanti hari Senin urus atm baru di bank mandiri dekat kantor”, pikir saya.
Hari Senin nya, 27 Oktober 2014, saya mendatangi kantor cabang mandiri di cilandak kko didekat kantor saya, tapi sayang sekali hari itu sistem sedang down/offline, sehingga saya putuskan untuk kembali lagi besok.
Besoknya, Selasa, 28 Oktober 2014. Saya kembali mendatangi kantor cabang bank Mandiri KKO. Saya dilayani dengan baik oleh customer service nya, bernama Mbak Anna Rita. Saya ceritakan kronologis atm tertelan. Tidak lama, setelah mengisi beberapa formulir, ATM pun lalu diganti yang baru. Alhamdulillah pikir saya urusan sudah selesai. (sampai detik itu saya belum sadar ada apa-apa). Kemudian Mbak Anna memberitahukan bahwa atm baru bisa digunakan/aktif satu jam lagi. (saat itu pukul 1 kurang 10).
Sekitar pukul 2 siang, saya pun kembali turun ke atm untuk melakukan beberapa transaksi rutin bulanan, pikir saya “ah sambil mengaktifkan atm baru ini.“ Transaksi pertama saya adalah transfer ke k bBRI sebesar Rp 1.200.000,-. Tiba-tiba transaksi ditolak. Saya coba lagi, ditolak lagi. Coba lagi ditolak lagi. “Kok aneh ya, masak iya sih saldonya kurang -dalam hati saya- kan terakhir ke atm sebelum ketelen aja duitnya masih ada tuh.”
Saya pun masuk ke dalam untuk menginfokan Mbak Anna bahwa atm saya belum bisa digunakan. Mbak Anna pun melakukan pengecekkan kembali dan menginfokan bahwa atm sudah bisa dipakai.
Saya pun kembali ke atm lagi untuk mencoba kembali transaksi yang sama. Tetap ditolak. Lalu saya pun berinisiatif mengecek saldo dan............. “Ya Allaaaahhh... kenapa saldo saya hanya bersisa 1 juta rupiah saja!?”
Saya pun bergegas masuk ke bank untuk kembali bertemu dengan Mbak Anna. Karena ada beberapa antrian, saya Cuma bisa duduk lemas sambil menunggu dipanggil. Sambil mengingat-ngingat kejadian di hari sabtu, saya yakin saya hanya mengambil 1juta dan masih ada sisa 9,4 juta.
Begitu tiba giliran saya, saya langsung menceritakan kembali kronologis transaksi di atm yang gagal kepada Mbak Anna. Dan dia bilang “Bu, memang tadi saat Ibu datang membuat atm, saya lihat memang saldonya sisa 1 juta rupiah dan saya lihat di sistem, atm belum terblokir. Makanya saya juga sempat bingung waktu ibu bilang atm nya sudah diblokir.” Saya makin lemas mendengarnya, lalu saya berinisiatif mencoba cek ke last dialled call saya di hari Sabtu, tertera saya menelpon pagi itu ke 021-447487777. Dan benar saya, saya berarti menelpon ke call center palsu yang tertera di bilik atm. Perlu saya tekankan disini, bahwa mereka melayani saya di telpon PERSISSSSSSSSSSSS seperti saat kita menelpon ke call center resmi. Mereka benar-benar menjalankan SOP, step by step pertanyaan seperti yang dilakukan oleh call center resmi Bank Mandiri.
Dan entah dengan cara bagaimana, setelah saya pergi meninggalkan bilik atm tersebut, kartu atm saya bisa dikeluarkan oleh sindikat ini dari mesinnya, dan kemudian menurut rekening koran saya, uang saya dikuras dari atm lain (bukan melalui atm mandiri tempat saya mengambil uang).
Mungkin ketika membaca ini, beberapa dari Anda akan berujar “Salah sendiri kenapa nelponnya bukan ke call center resmi 14000.”
Tapi percayalah, sampai di umur saya yang ke 29 tahun ini, saya selalu menelpon bank Mandiri ke 14000 (karena ini bukan pertama kalinya atm saya tersedot di mesin nya), tetapi hari itu, mungkin inilah yang namanya musibah, entah apa yang membuat saya panik saat itu menjadi begitu saja menelpon nomer yang ada di atm tersebut agar atm dapat segera di blokir.
Saat tulisan ini saya buat, saya sudah membuat Pengaduan ke pihak bank Mandiri, dengan proses 20 hari kerja. Tetapi saat saya tanyakan kepada Mbak Anna, bank Mandiri tidak dapat menjamin uang saya bisa kembali lagi. Karena walaupun ini adalah sindikat penipuan, tetapi bagaimana pun ada kesalahan dari saya mengapa saya tidak menelpon ke call center yang benar.
Hari itu juga, saya begitu penasaran dan mencoba untuk kembali ke ATM tersebut. Dan benar saja, sticker itu masih ada. Setelah puas mengambil foto, saya pun lalu mencabut dan membuang sticker tersebut.
Berikut adalah beberapa foto nya.
Bilik ATM berada di sebelah gerai donat 24 jam, lengkap dengan security 24 jam. #bukanjaminan |
Dari kejadian ini, ada beberapa tips yang bisa saya bagi, agar Anda tidak harus mengalami hal yang sama.
1. Ambillah uang di atm yang berlokasi di kantor cabang, bukan di tempat umum seperti didepan minimarket, didepan komplek, dll. Karena atm yg terletak di kantor cabang umumnya lebih aman, ada security yang berjaga ataupun dilengkapi cc tv.
2. Apabila terjadi sesuatu yang aneh seperti mesin atm tiba-tiba mati ditengah transaksi, atm tertelan dan lain-lain, pastikan Anda menelpon call center Mandiri 14000 bukan nomer lainnya!!! Hanya 14000!!! Kalau perlu save di phone book Anda. Save sekarang juga.
3. Apabila Anda masuk ke bilik atm mandiri dan melihat ada nomor telpon lain tertera di mesin atm selain 14000 dan 021-52997777maka BANTU sesama dengan cara melepas sticker tulisan nomor call center palsu tersebut.
4. Pastikan Anda memiliki sistem sms banking di hp Anda dan pastikan hp tersebut selalu aktif, sehingga kapanpun ada transaksi mencurigakan yang bukan transaksi Anda, maka Anda akan segera dapat menghubungi kantor cabang terdekat atau minimal segera memblokir kartu Anda.
5. Segera laporkan dan blokir kartu atm Anda ke call center Mandiri 14000 atau 021-52997777 apabila terjadi hal-hal yang mencurigakan.
6. JANGAN SATUKAN REKENING TABUNGAN DAN REKENING UNTUK KEPERLUAN SEHARI-HARI. (Bayangkan apabila ATM ini adalah ATM tabungan saya. Mungkin mereka akan menguras habis seluruh tabungan saya.)
Bantu sebarkan artikel ini untuk membantu sesama kita agar terhindar dari sindikat penipuan! Semoga mereka yang menipu mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Amin.