Hari Jumat, tanggal 12 Desember yang lalu, saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi sesi Career Coaching dalam rangkaian acara PETROCAMP yang diadakan di Badan Pendidikan dan Pelatihan, di Semarang, Jawa Tengah oleh Ikatan Mahasiswa Studi Offshore (ISMO), Universitas Diponegoro. Petrocamp sendiri adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa/i IMSO dan mengundang seluruh mahasiswa/i di bidang teknik pada umumnya dan khususnya yang memiliki minat dalam bidang oil and gas. Acara ini adalah ‘camp’ tiga hari yang diisi dengan class learning dari para keynote speaker di bidangnya, juga ada outbond activity, fun games, Focus Group Discussion, company visit, gala dinner, dll.
Awal mulanya, saya menerima email pengajuan sponsorship perusahaan dari Ketua Panitia Acara yaitu Wildan. Sangat disayangkan, di akhir tahun, perusahaan kami sudah closing budget dan tidak bisa membantu menyumbang dana untuk acara ini. Kemudian Wildan menawarkan saya untuk mengisi sesi Career Coaching tentang persiapan apa sajakah yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja dan bagaimana melalui proses rekrutmen dan seleksi nya khususnya untuk bekerja di bidang oil and gas.
Saya masih ingat benar, saya sampaikan kepada Wildan via message “Wildan, saya bukan HR lho. Saya Marketing Communication Coordinator, kalau mau pembicaranya dari HR bisa saya bantu referensikan.” Lalu Wildan menjawab “Dari Ibu aja gapapa bu..”
Sejujurnya, saat itu hati saya merasa senang, karena pada akhirnya, apa yang selama ini saya bayang-bayangkan dan cita-citakan akan segera terwujud. Sudah lama sekali saya memiliki keinginan yang kuat untuk mengajar atau istilahnya sharing mengenai bagaimana cara mempersiapkan diri memasuki dunia kerja, apa saja yang harus disiapkan, apa saja proses rekrutmen yang ada diluar sana, bagaimana kiat-kiat menghadapinya, dsb.
Keinginan yang kuat untuk berbagi ini bukan tanpa alasan. Setelah saya mengingat-ngingat, saya pikir ada dua alasan kuat mengapa saya ingin sekali menjadi Career Coach khususnya untuk mahasiwa tingkat akhir.
Pertama, selama saya bekerja di Weatherford Indonesia, saya seringkali bertemu dengan para students dari berbagai kampus. Sebut saja SPE Student Chapter ITB, SPE Student Chapter UPN, mahasiswa Teknik Perminyakan ITB, dll. Biasanya mereka dating mengunjungi workshop kami di Narogong, Bekasi untuk melihat drilling tools secara langsung dan juga mendapatkan kelas untuk penjelasan cara penggunaan alat-alat tersebut oleh para engineer Weatherford. Sehingga waktu seharian setiap kali workshop visit biasa saya habiskan bersama mereka. Seringkali mereka menanyakan mengenai proses rekrutmen dan apa saja kah yang harus dipersiapkan. Wajar saja, karena hal ini tidak diajarkan di Mata Kuliah mereka. Selain itu, saat event tahunana Indonesia Petroleum Association yang diadakan di JCC, kerap kali para students datang ke booth Weatherford untuk mencari saya. Mereka kembali menanyakan hal yang sama, proses rekrutmen itu seperti apa dan apa saja yang harus dipersiapkan.
Kedua, ketika dulu saya menyelesaikan kuliah S1 saya di School of Business and Management, ITB, sekolah ini memiliki sebuah team Career Center khusus bagi para mahasiswa/i SBM. Enam bulan menjelang kelulusan, kami diberikan kelas khusus untuk mempelajari bagaimana caranya membuat CV/resume yang baik dan bagaimana caranya menghadapi sesi interview. Kelas ini diajarkan oleh Fatma Dewi Wulansari atau yang akrab kita sapa dengan Mbak Wulan. Beliau adalah alumni Teknik Industri ITB yang bekerja untuk Recruitment Department di P&G, sebelum akhirnya bergabung bersama Career Center SBM. Sehingga, kami tidak pernah mengalami kebingungan menjelang kelulusan. Mbak Wulan dengan sabar membimbing apa-apa saja yang harus dipersiapkan dan memotivasi kami untuk melamar ke banyak company. Benar saja, setelah siding, bahkan jauh sebelum wisuda, banyak dari kami yang sudah diterima untuk bekerja di berbagai macam perusahaan. Bagi saya ini adalah berkah dan saya ingin membagi berkah ini kepada mereka yang tidak mendapatkan apa yang saya dapatkan.
Kedua dasar pikiran tersebut, mendasari pikiran saya untuk mengisi sesi Career Coaching/Sharing. Pucuk dicinta ulam pun tiba, di penghujung tahun 2014 ini, Allah SWT mendengar doa saya. Melalui Wildan sebagai perwakilan panitia Petrocamp saya mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan impian saya.
Persiapannya pun tidak semudah yang saya bayangkan. Saya mulai dengan membuat mind-mapping mengenai apa-apa saja yang akan saya sampaikan yang kemudian saya terjemahkan menjadi slide demi slide. Tidak hanya itu, saya kemudian membeli beberapa buku sebagai tambahan ilmu yang saya lahap hanya dalam waktu 4 hari sebelum hari-H. Masih kurang juga, suami, Ayah dan teman-teman saya yang bekerja di bidang oil and gas pun menjadi teman diskusi saya untuk menambah bekal wawasan.
Alhamdulillah, setelah melalui kurang lebih 2 minggu persiapan, saya berhasil men-deliver Career Coaching pertama saya. Response dari para mahasiswa pun luar biasa. Melihat wajah-wajah antusias mereka membuat waktu presentasi yang hampir dua jam masih saja terasa kurang. Di akhir presentasi saya, panitia memberikan kesempatan kepada para peserta untuk bertanya dan dibatasi hanya enam pertanyaan karena saya sudah harus kembali lagi ke Jakarta hari itu juga. Ya, saya sengaja mengambil perjalanan pulang pergi Jakarta-Semarang-Jakarta demi tidak meninggalkan Aqila semalaman.
Rasa lelah setelah melalui perjalanan satu hari terbang ke Semarang dan kembali lagi ke Jakarta di sore harinya rasanya hilang begitu saja mengingat sesi sharing saya yang berjalan lancar dan sesuai ekspektasi mahasiswa, pun ekspektasi saya.
Saya berharap semoga kelak mendapatkan kesempatan lagi dan lagi untuk mengisi sesi seperti ini. Saya mau pemuda kita maju dengan semangat dan percaya diri, untuk Indonesia yang lebih baik!
No comments:
Post a Comment