Sunday, December 13, 2015

Tentang "DIA"

Tentang "DIA"
Jakarta, 12 Desember 2015


Beberapa hari yang lalu, saya memimpikan "DIA"....
Seseorang yang sudah lebih dari tiga tahun belakangan ini selalu menghiasi hari-hari saya...
Jangan curiga dulu, karena si "DIA" adalah seorang wanita...

Tiga tahun lalu, sesuatu terjadi diantara KITA, ataupun lebih tepatnya, KAMI.
Sekali lagi, jangan berpikir terlalu jauh, karena ini hanya bersifat perselisihan dua anak manusia yang -pada saat itu- sebetulnya tidak saling mengenal satu sama lain...
Panjang ceritanya...
Dan tidak akan pernah saya ceritakan kepada siapapun..
Cukup saya, "DIA", dia, dia dan dia yang tau...
Mudah memaafkan, tetapi ternyata cukup sulit melupakan, apalagi mengikhlaskan...

Kembali ke mimpi saya tentang "DIA"...
Saya merasa mimpi itu indah... Bagi saya, itu indah...
Ceritanya begini.
Setting-an mimpi nya adalah di sebuah pameran IPA, ya IPA adalah singkatan dari Indonesia Petroleum Association. Pameran IPA ini sendiri, rutin diselenggarakan setahun sekali setiap bulan Mei bertempat di Jakarta Convention Center.
Di mimpi itu, saya seperti biasa, sedang mengawasi booth perusahaan saya.
Bedanya, disitu saya menanti "DIA".
Kami seperti sudah berjanjian untuk bertemu disana.
Sepertinya disitu -pada akhirnya- kami sudah berteman, seolah-olah sudah sama-sama melupakan apa yang telah berlalu.

Ceritanya "DIA" baru pulang bertugas cukup lama di luar negeri, dan di acara itu lah pertama kali nya kami bertemu -setelah kejadian itu- dan setelah -pada akhirnya- kami sudah sama-sama ikhlas.
Begitu bertemu, kami pun berpelukan selayaknya teman yang sudah lama tak jumpa.
Kami pun ngobrol dan bercandau gurau berdua, tetapi lalu menjadi ramai karena beberapa kolega sekantor saya juga berdatangan..

Tidak begitu jelas dan mendetail tetapi itulah garis besar mimpinya..,
Keesokan pagi nya saya terbawa suasana dari mimpi itu,
Memang benar, beberapa bulan belakangan ini -pada akhirnya- saya sudah bisa ikhlas, insya Allah..

Saya sampai pernah berpikir - ini cerita di kehidupan nyata lho ya, cerita mimpi nya sudah selesai - jika suatu saat ada kesempatan saya untuk bertemu dengan "DIA", saya ingin ngobrol dengan "DIA" layaknya teman biasa, mendengarkan cerita tentang bagaimana suka duka ketika "DIA" bekerja di negara orang nun jauh disana...

Kita pasti bisa lupakan yang telah lalu, jika kita telah ikhlas...
Semua hal terjadi pasti ada hikmahnya... Pada akhirnya setelah kejadian itu, cerita lanjutannya ternyata menjadi lebih indah, dan saya yakin begitu pula yang "DIA" alami.. Pasti lebih indah...
Saya yakin "DIA" adalah wanita yang baik, teman yang baik...
Semoga suatu saat ada kesempatan untuk bertemu dengan "DIA"...

Friday, December 4, 2015

Nasi Goreng Mas Agus Bintaro Emerald

Masih ingat beberapa hari yang lalu, ketika dengan bahagia nya saya pasang status di laman Facebook milik saya di https://www.facebook.com/cika.sugeng,

Bahagia adalah nemuin nasi goreng abang-abang 

gerobakan yang enak di Bintaro... Sampe beli dua hari 

berturut-turut....







Dan hari ini, kami kembali kesana untuk yang ketiga kali nya -dalam kurun waktu satu minggu. Namanya Mas Agus, waktu ditanya apa nama nasi goreng  nya, dia jawab Nasi Goreng Sopo katanya. Konon dulu dia jualan muter-muter di area bintaro Discovery (Cielo, Terra dan Fiore), tapi -entah bagaimana ceritanya - mungkin dapat kesempatan untuk bisa berjualan di area parkir motor karyawan dan loading dock Hero Emerald, akhirnya Mas Agus memutuskan untuk jualan disitu saja.

Sepi? Nggak lah, semua pelanggannya di area bintaro Discovery dan Emerald sudah tau dia sekarang jualan disana. Pelanggannya nggak tanggung-tanggung, banyak yang dari sektor 2 dan sektor 5. Tiga kali saya kesana, Mas Agus nggak berhenti-berhenti nerima pesanan via handphone nya. Luar biasa.

Hari ini kami memesan nasi goreng ayam bakso + telor ceplok, mie tek tek dan mie goreng. Semuanya hanya Rp 42.000. Makannya didalem mobil di parkiran Hero Emerald. Mengingatkan saya dengan nostalgia makan Nasi Goreng Asia Afrika Bandung (depan Hotel Savoy Homann) dari dalam mobil. Bagi pecintac nasi goreng abang-abang seperti saya dan suami saya, boleh la sambil jalan-jalan ke Bintaro, he he selamat mencoba! ^_^




Masak Fuyung Hai ala Ibun

Pagi ini, saya iseng-iseng mencoba membuat salah satu makanan asal Tionghoa yang cukup terkenal yaitu Fuyung Hai.. Berawal dari browsing-browsing resep ini, plus dibantu dengan arahan dari si Kakak yang jago masak, jadi lah tadi pagi ngubek-ngubek resep Fuyung Hai dengan takaran ala feeling Ibun.. ^_^ Sebenernya masakan ini cukup simple sih.. tapi karena ini percobaan perdana dan yaa.. seperti biasa berkejar-kejaran dengan waktu juga yang membuat sesi masak tadi pagi menjadi lumayan heboh, he he

Berikut resep dan cara membuatnya.

Bahan-bahan Fuyung Hai :
- 5 butir telur ayam
- 100 gram daging dada ayam potong dadu kecil-kecil
- 75 gram udang kupas cincang kasar
- 1,5 batang wortel potong korek api
- dua lembar kol potong panjang-panjang
- daun bawang iris secukupnya saja
- tepung terigu 2-3 sendok makan
- haluskan 3 siung bawang putih untuk bumbu campurannya

Bahan saus asam manis :
- 3 siung bawang putih cincang kasar
- 1/2 bawang bombany iris panjang-panjang
- 150 mili air
- 6 sendok makan saus tomat
- 2 sendok makan saus cabai (atau sesuai selera)
- satu sendok makan larutan tepung maizena
- kacang polong secukupnya
- satu batang kecil wortel potong korek api

Cara membuat Fuyung Hai :
1. Siapkan wadah/mangkuk yang cukup besar untuk mencampur semua adonan Fuyung Hai.
2. Kocok kelima butir telur sampai rata dan berbusa.
3. Masukkan potongan bawang putih yang sudah dihaluskan, ayam, udang, wortel, kol dan daun bawang, aduk sampai rata.
4. Masukkan 2-3 sendok makan tepung terigu aduk sampai rata, tambahkan garam, sedikit gula dan merica. Boleh ditambahkan juga penyedap rasa bagi yang biasa menggunakannya.
5. Siapkan wajan anti lengket, panaskan minyak secukupnya dengan api keciiiiil.
6. Masukkan adonan Fuyung Hai (adonan bisa dibagi tiga kali goreng) dan tutup wajan agar sayur matang secara merata.
7. Tunggu beberapa saat setelah sisi bawah keliatan matang, kemudian balikkan adonan dan tutup kembali.
8. Perhatikan kedua sisi sekiranya sudah cukup matang dan sayuran sudah matang, Fuyung Hai bisa diangkat dan disajikan di piring.

Cara membuat saus nya :
1. Panaskan minyak secukupnya dengan api kecil
2. Masukkan bawang putih cincang dan bawang bombay yang sudah diiris, tumis sampai harum
3. Masukkan potongan wortel, tumis sampai agak matang
4. Masukkan kacang polong tumis sampai agak matang
5. Masukkan saus tomat dan saus cabai, aduk sampai rata
6. Masukkan air, aduk sampai rata
7. Masukkan larutan tepung maizena
8. Tambahkan sedikit saja garam, gula dan merica
9. Aduk perlahan-lahan sampai saus matang dan tanak
10. Angkat dan sajikan dengan Fuyung Hai

Ini dia hasilnya, penampakannya memang tak secantik kalau makan di Resto-resto Chinese food, tapi percayalah rasanya *alhamdulillah* enak.. he he dan dapat senyum sumringah dari si Ayah tandanya rasanya enak.. he he Saus sengaja saya pisahkan dengan Fuyung Hai nya karena Aqila kurang suka saus asam manis, jadi dia hanya makan telur Fuyung Hai nya saja.. Pagi ini, Fuyung Hai juga ditemani dengan Cah Kangkung Terasi + Telur Puyuh dan Tahu Goreng panas-panas.. Selamat mencoba! ^_^








Tuesday, December 1, 2015

Menu Masakan Satu Minggu - Sehat dan Lezat ala Ibun

Lontong Sayur Medan Komplit ala Ibun

Menjadi pemula dalam memasak merupakan tantangan tersendiri bagi diri saya. Setelah kurang lebih selama 29 tahun dalam hidup, saya belum pernah memasak secara rutin setiap hari. Sebelum menikah, karena tinggal bersama orang tua, saya hanya berada di dapur untuk membantu Ibu saya memasak, sekedar membersihkan sayur, membantu memotong, dan hal-hal mudah lainnya. Ketika selama enam tahun saya pisah untuk menempuh pendidikan di Bandung pun, saya biasa membeli makanan di luar rumah. Bahkan setelah menikah pun, saya punya Mbak Tina yang bisa memasak segala macam makanan, saya tinggal suap saja, he he

Semuanya berubah ketika bulan Juni yang lalu, Aqila genap berusia dua tahun. Masuk di usia yang sudah kategori balita, saya memutuskan Aqila harus sudah mulai makan masakan yang sama dengan orang lain dirumah, karena sebelumnya, makanan Aqila selalu dibuat terpisah (MPASI). Sebagai seorang Ibu baru, saya pun tertantang untuk menyiapkan 'makanan orang dewasa' untuk Aqila, yang juga bisa dikonsumsi oleh saya, suami dan babysitter yang ada dirumah. Ditambah lagi, di bulan Juli lalu *alhamdulillah* saya positive mengandung anak kedua kami, sehingga tentu saja membutuhkan nutrisi yang tepat bagi janin dalam kandungan saya dan tentunya harus minim bumbu penyedap/mecin.. ^_^

Akhirnya, tepat di awal bulan Agustus, saya mulai memasak masakan rumah setiap hari ala Ibu-ibu kita jaman dulu. Ternyata saya begitu menikmati kegiatan ini, saya senang memasak. Tantangannya adalah mengatur menu harian yang tentunya tidak mudah dengan terbatasnya kemampuan masak saya yang baru bisa membuat menu yang itu-itu saja dan keterbatasan waktu memasak karena sehari-harinya saya masih bekerja kantoran. Tetapi saya tidak pernah menyerah, seluruh memori ketika membantu Ibu di dapur saya panggil lagi dalam ingatan saya, seluruh set muni Ibu sekian tahun lamanya, saya panggil dalam ingatan saya. Bagaimana memotong wortel untuk capcay, untuk tumisan, untuk lodeh/sop, yang semuanya berbeda-beda, saya coba terus. Ingatan saya ketika membantu Ibu lah yang memudahkan saya dalam mengerjakannya. Selain itu saya juga rajin browsing resep dan menu disana-sini. Saya mampir dari satu website resep ke website lainnya, dari satu blog masakan ke blog lainnya. Sampai saya membeli sebuah notebook kecil untuk mencatat apa-apa yang saya masak, plus kekurangan dan kelebihannya hari itu sebagai bahan pembelajaran saya. Saya tertantang untuk terus menambah list menu masakan saya.

Disini saya ingin mencoba membuat list menu masakan harian yang pernah saya buat, kebetulan saya catat tanggal per tanggal. Kalaupun ada yang terlewat, mungkin saya kelupaan mencatat atau bisa juga hari tersebut adalah weekend dimana biasanya kami menginap di rumah orang tua saya dan disana saya tidak memasak, he he tetap kalau ada Ibu, saya memilih masakan Ibu.. boleh dong sekali-kali weekend manja sama Ibu, alesannya lagi hamil pengen masakan Ibu.. ^_^

Berikut set menu sederhana saya yang insya Allah sehat dan lezat.

Rabu, 28 Oktober
Soto ayam komplit, perkedel kentang
Ini perdana saya membuat Soto Ayam komplit ternyata susah juga ya, he he

Kamis, 29 Oktober
Tumis labu siam pakai tahu, udang goreng tepung

Jumat, 30 Oktober
Tumis sawi+wortel+ayam+tempe potong dadu, tahu goreng, ikan bawal goreng

Senin, 9 November
Sop daging has dalam komplit (buncis, wortel, kentang)+makaroni

Selasa, 10 November
Bening bayam+jagung manis, udang goreng tepung, tahu goreng tepung

Rabu, 11 November
Capcay komplit dengan kuah kaldu udang, ikan kembung goreng

Kamis, 12 November
Tumis toge+sawi+tahu, ayam goreng tepung

Minggu, 15 November
Tumis kangkung terasi, goreng ikan tongkol (kasih perasan jeruk nipis, lemon dan garam), sambel terasi

Selasa, 17 November
Sop kimlo+wortel+bihun+bakso, udang goreng tepung, lele goreng, orek tempe dan sambel terasi

Rabu, 18 November
Tumis kacang panjang, goreng ikan tongkol, goreng tahu dan sambel terasi

Kamis, 19 November
Tumis buncis+wortel, goreng tahu, gurame goreng asem manis

Jumat, 20 November
Bening bayem+jagung manis, obor-obor dada ayam+tahu

Selasa, 24 November
Tumis kacang panjang + kol + teri Medan dan lauk dari kiriman mama mertua ada sambel daging dan semur daging

Rabu, 25 November
Tumis toge+tahu+teri Medan, bening bayem+jagung manis dan udang goreng tepung

Kamis, 26 November
Tumis Brokoli, lele goreng, semur daging

Senin, 30 November
Sayur Lodeh (wortel, kacang panjang, labu siam, toge), bakwan jagung manis, sambel daging

Monday, November 30, 2015

Wisata Kawah Putih Bandung

Minggu lalu, Bang Candra, kakak ipar saya datang ke Jakarta untuk mengikuti sertifikasi Advance Trauma Life Support (ATLS) di komplek RSPAD Gatot Subroto selama tiga hari. Karena sudah datang jauh-jauh dari Pulau Rupat, Dumai, tempat dia bekerja, Abang pun ingin menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke kota Bandung. Jadilah weekend lalu kami beramai-ramai berangkat ke Bandung, Saya, si Ayah, Aqila, Bang Candra dan Teteh – baby sitter Aqila.

Awalnya saya sempat bingung juga mau bawa Abang jalan-jalan kemana disana, apalagi waktu off dia tidak panjang, hanya punya satu hari efektif di Bandung dan keesokan harinya sudah harus kembali ke Pulau Rupat dari Bandung via Pekanbaru. Terpikir untuk membawa Abang jalan-jalan di area Lembang dan sekitarnya, sekalian bawa Aqila naik kuda misalnya. Tetapi ternyata Abang sudah beberapa kali kesana dengan teman-temannya. Sehingga tercetuslah ide dari dia untuk mengunjungi Kawasan Wisata Kawah Putih di Ciwidey. Kebetulan.. enam tahun tinggal di Bandung, saya pun belum pernah mengunjungi Kawah Putih. Jadi lah saya ikutan excited juga, he he..

Kami berangkat dari hotel sekitar pukul setengah 9 pagi. Hanya bermodalkan Waze dan Google Map karena tidak satupun dari kami yang sudah pernah kesana. Ternyata, lokasi nya lumayan jauh ya.. Masuk Tol Pasteur lanjut Tol Purbaleunyi, ambil exit Kopo lalu belok kanan ambil arah Soreang, ikutin terus jalannya, sambil sesekali tampak ada plang-plang direction menuju kesana. Karena ini kali pertama kami kesana, perjalanan ini terasa cukup jauh. Serius deh…

Sekitar 2,5 jam perjalanan *kalau tidak salah* akhirnya kami sampai di gate utama Kawasan Kawah Putih. Kami membayar rp 220.000 untuk 4 x Tiket Dewasa @Rp 50,000 dan tiket masuk satu buah mobil Rp 20,000. Dari gate utama nya, kita masih akan berkelak-kelok menanjak lagi sekitar 5 kilometer. Lumayan seru, dan pemandangannya bagus serasa di film Jurassic Park :D

Sesampainya disana, kita bergegas turun dari mobil karena hari sudah semakin siang. Terpaksa meninggalkan Aqila di mobil bersama baby sitter nya karena baru saja terlelap tidur. Dari area parkir, kawasan kawah putih nya sudah tidak jauh lagi, hanya jalan kaki masuk dan kemudian turun tangga sekitar 150meter. Sampai di dalam area kawah putih, ternyata pemandangannya bagus juga. Perjalanan panjang berliku-liku yang memusingkan akhirnya terbayar juga. Kawah putihnya luas dan cantik. Saat itu warnanya seperti biru telor asin. Dan wisatawan disana lumayan banyak juga, termasuk dari Malaysia dan China *terdengar dari Bahasa nya* ^_^

Kalau ada cukup waktu luang, boleh lah mengunjungi tempat wisata satu ini, yang kerap kali menjadi favorit bagi orang-orang yang akan mengabadikan moment pre wedding. Tetapi sebagai masukkan saya, better berangkat lebih pagi, let say, selesai breakfast di hotel jam tujuh pagi langsung berangkat kesana, sehingga di jam 11 atau 12 siang sudah bisa kembali ke kota Bandung untuk makan siang.






Kemarin kami terpaksa late lunch. Baru sekitar jam dua siang sampai kembali di pusat kota Bandung. Dan langsung memutuskan untuk lunch di Ayam Kalasan Ibu Elly, langganan saya dari SMA. Dulu warungnya kecil hanya menggunakan tenda biasa dibawah pohon besar di Jalan Lamping Cipaganti, kemudian Bu Elly sempat pindah ke sebuah kios kecil di Jalan Wastu Kencana. Sekarang lokasinya di dekat perempatan Jalan Cihampelas dibawah flyover Surapati. Alhamdulillah lelah dan lapar terbayar sudah dengan nikmatnya Ayam Kalasan dan kremes Bu Elly. Jangan lupa tahu dan tempe bacemnya.. Maknyuuzzzz…. ^_^



Wednesday, November 25, 2015

Expecting My Number #2

Alhamdulillah.. Puji syukur kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.. Di pertengahan tahun ini, sesuai dengan yang sudah saya dan Mas Wawan rencanakan, saya sedang mengandung anak kedua kami. Ketika membuat tulisan ini, saya sudah memasuki usia kandungan 22 minggu/5,5 bulan dengan due date di sekitar end of March.. Amiin..

Sama hal nya seperti kehamilan yang pertama dulu, so far kehamilan saya berjalan dengan cukup lancar. Semoga seterusnya lancar... Mual hanya saya rasakan di awal trimester tetapi itupun - alhamdulillah - tidak terlalu mengganggu, alhamdulillah saya masih bisa makan dengan nyaman dan tidak sampai muntah. Kiatnya? Setiap kali merasakan mual, saya langsung minum air putih hangat cenderung panas. Tetapi karena masih lancar makan, sukses membuat berat badan ini naik tak tertahankan, he he kendala kehamilan saya biasanya seputaran berat badan yang berlebih *oh no*, jerawat dan kaki yg bengkak..

Ada yang berbeda di kehamilan kedua saya, yaitu pilihan dokter kandungan jatuh kepada Dr. Aswin Wisaksono Sastrowardoyo, Sp.OG di Rumah Sakit Pondok Indah. Bukannya nggak percaya lagi sama dr. Didi Danukusumo, SpOG KFM di Rumah Sakit Premier Bintaro, no.. I still recommend him to all my friends yg masih bingung-bingung cari dokter kandungan yang bagus. Hanya saja jadwal praktek Dokter Aswin cenderung lebih fleksibel, bisa di hari Sabtu pagi sedangkan jadwal Dokter Didi setiap hari Senin dan Kamis malam. Tetapi untuk urusan kualitas, so far bagi saya dua-dua nya oke (banget).

Buat bumil yang santai dan easy going, saya recommend Dokter Didi karena dia bukan tipikal Dokter panikan. Semua yang kita lewati selama tidak berlebihan adalah murni kewajaran dari suatu fase kehamilan (baca: hormon). Misalnya, "Dok, kok saya jerawatan banget ya?" nanti dengan santainya Dokter Didi akan menjawab "Namanya juga lagi hamil Bu." sambil senyum sumringah yang khas banget. Atau misalkan, "Dok, kok kaki saya bengkak banget ya?" Selama dia lihat record tekanan darah saya normal - malah cenderung rendah pas hamil Aqila - beliau juga akan menjawab yang sama "Namanya juga lagi hamil, Bu." Simple, nggak panjang-panjang, tapi menenangkan. Apabila pertanyaan ini disampaikan ke Dokter Aswin, tanpa diminta, beliau akan menjelaskan secara ilmiah dengan bahasa yang mudah mengapa Ibu hamil cenderung berjerawat dan mengalami bengkak pada kaki, karena Dokter Aswin cenderung lebih serius dalam menganggapi pertanyaan-pertanyaan. See? Keduanya menurut saya bagus, hanya cara penyampaiannya yang berbeda. Sehingga dalam memilih Dokter Kandungan yang tepat, kita juga harus tau benar kita senang tipe dokter yang seperti apa.

Selain perbedaan dokter kandungan, ada beberapa hal lain yang berbeda dari kehamilan pertama, yaitu pilihan makanan cenderung prefer yang asin dan gurih, waktu hamil pertama lebih mau makan apa aja. Selain itu kali ini lebih tahan wangi-wangian, udah bisa mulai pakai perfume lagi sejak kehamilan masuk 5 bulan, waktu hamil Aqila boro-boro.. liat Ayah semprot perfume aja bisa ngomel-ngomel karena ngga suka banget bau yang menyengat.. he he ada-ada aja ya Bumil...

Apa dan bagaimanapun itu, semoga kehamilan kedua kali ini berjalan dengan lancar sampai dengan ke hari-H. Dimudahkan proses persalinannya, diberikan kesehatan untuk ibu dan bayi nya, disempurnakan jiwa dan raga baby nya, diberikan paras yang elok. Amiin ya rabbal alamiin..


Our baby number #2, 21 weeks.




Tuesday, November 10, 2015

Mari Gembirakan Ibu Hamil Dari Rahma Rahimah Thaib :)

Rahma Rahimah Thaib
May 2, 2014

MARI GEMBIRAKAN IBU HAMIL

by : bendri jaisyurrahman (twitter : @ajobendri)
1. Sudah menjadi resep dari zaman ke zaman bahwa generasi unggul bermula dari kepedulian terhadap bayi saat dalam kandungan
2. Ibu yang hamil dalam keadaan gembira melahirkan bayi dengan kualitas otak yang sempurna
3. Sebaliknya, ibu yang hamil dalam keadaan stress akan melahirkan bayi yg tidak beres
4. Tugas utama suami adalah menggembirakan istri di saat hamil. Disinilah peran ayah dimulai secara riil
5. Masyarakat pun harus turut serta. Sebab kelak akan muncul ilmuwan hebat dari rahim ibu yang hamil gembira. Manfaatnya utk kita semua
6. Jika masyarakat cuek bahkan zholim kepada ibu hamil, dampaknya di masa yang akan datang, generasi berkualitas pun menjadi nihil
7. Jika tak mampu membuat ibu hamil gembira, setidaknya jangan buat ia berduka dan nelangsa
8. Ibu hamil memang emosinya sangat sensi. Tapi bagi suami yg peduli malah terlihat makin seksi grin emoticon
9. Jika ibu hamil nampak emosi, hibur ia dengan apapun yg ia suka selama tak bertentangan dgn agama. Belikan galaxy S5 misalnya grin emoticon
10. Menggembirakan ibu hamil adalah bagian dari kontribusi kita menciptakan generasi istimewa. Kita pun kecipratan pahala
11. Jika ibu hamil mengesalkan hati, bersabarlah. Ini proses yg tak lama. Bisa jadi ini pintu surga bagi kita
12. Jika bermasalah dengan ibu hamil, datangi suaminya. Selesaikan dengan bijaksana. Ibu hamil sudah cukup berat masalahnya dgn beban dalam rahimnya
13. Hak ibu hamil apa saja? Alquran mencatat setidaknya ada 3 : makan yg enak, minum yg nikmat dan bersenang2 ( Maryam : 26)
14. Maka ngidam bagi hamil itu boleh selama wajar. Jangan ngidam nabok presiden SBY. Ini kurang ajar smile emoticon
15. Dahulukan kebutuhan ibu hamil dalam banyak hal. Persilahkan ia duduk nyaman saat di bis penumpang banyak berjejal
16. Persilahkan ibu hamil makan terlebih dahulu meskipun kita sama2 lapar. Jika perlu beri jatah makanan yg kita punya demi senangkan hatinya
17. Beri kejutan hadiah pada ibu hamil, dapat pahala berlipat ganda. Sebab menyenangkan hati orang lain itu berpahala terlebih bagi ibu hamil
18. Kultwit ini khusus saya persembahkan bagi istri saya yg lagi hamil anak keempat. Bantu saya tuk gembirakan hatinya yg sedang hamil berat
19. Jika kelak muncul dari rahim istri saya generasi hebat, maka siapapun yg menggembirakannya saya doakan dapat pahala berlipat
20. Jika ia sedang sedih, bagi yg kenal dengannya tolong gembirakan dan hibur ia di saat saya tak di sisinya
21. Jika ia butuh makanan atau minuman yang ia suka, silahkan belikan. Tagihannya ke saya aja. Mudah2an bisa dicicil berjangka smile emoticon
22. Jika ada masalah personal dengannya, bersabarlah. Marah-marahnya ke saya aja. Saya siap menampung emosi anda smile emoticon
23. Teruntuk @anita_widayanti bergembiralah. Ini saatmu bersenang-senang. Biarkan aku yg tanggung susahnya meski tak seberapa dengan yang kau rasa
24. Dan bagi siapapun yang sedang hamil, bersenang-senanglah. Buat rahimmu layaknya surga yang nyaman bagi buah hati tercinta

Sebuah Tulisan Indah Dari Teh Kiki Barkiah

Sebuah tulisan yang sangat indah saya dapat pagi ini dari seorang teman di salah satu group WA, tertulis penulisnya Kiki Barkiyah, bener nggak ya ini yang dimaksud adalah Teh Kiki Barkiah? Punten ya Teh kalau salah.. Ijin share ya..

ITULAH MENGAPA ALLAH MENIKAHKANMU DENGANNYA
Oleh : Kiki Barkiah
Mungkin suamimu tak pandai berkata apalagi merayu dengan romantisme karya sastra...
Tapi mungkin dengan cara itulah Allah menjaga lisannya...
Menjauhkannya dari fitnah dunia yang tak halal baginya...
Mungkin suamimu tak pandai berkata..
Tapi heningnya menahan kita banyak bicara..
Memutus rantai kalimat sanggahan yang lahirkan perkara..
Sehingga keseimbangan suasana lebih terjaga..
Andai saja Allah ciptakan sebaliknya, mungkin rumahmu bagai arena tarung laga Ah.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya
Mungkin istrimu tak berparas mempesona
Apalagi secantik selebritis di warta berita..
Tapi mungkin lisannya selalu berucap kata mutiara yang terpancar dari jiwa yang terjaga...
Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin hatimu tak tenang saat jauh darinya Ah..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya
Mungkin suamimu bukanlah saudagar kaya yang membawa pulang limpahan laba hasil usaha...
Namun meskipun besarannya begitu sederhana...
Mungkin ia selalu menjaga kehalalan apa yang dibawa..
Mungkin suamimu bukanlah pejabat yang bertahta, yang dihormati dan dipuja bawahannya Tapi mungkin dibalik kedudukannya yang biasa, ia mampu menjadi imam bagi keluarga
Andai saja Allah menciptakan sebaliknya, Mungkin belum tentu ia miliki derajat takwa Ah..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya
Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa yang masakannya selezat pujasera...
Tapi mungkin ia pandai mendidik buah hatinya, memahat pribadi yang berkarater mulia.
Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa, Yang terkadang masakannya itu-itu saja Tapi mungkin ia pandai mengatur alokasi harta, sehingga pemberianmu tak terhambur percuma
Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin kecintaanmu akan terlalu berlebih padanya...
Melebihi cintamu pada Allah sang pemberi karunia..
Ah.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya...
Mungkin suamimu tak pandai terlibat merawat anaknya...
Sehingga terlihat kau melakukan semuanya Tapi mungkin ia sabar membantumu... meringankan pekerjaan rumah tangga..
Sehingga semua terlaksana dengan kerja sama..
Mungkin suamimu tak pandai terlibat merawat anaknya...
Sehingga terlihat minim perannya dalam keluarga...
Tapi mungkin ia sangat keras bekerja
Sehingga nafkah telah cukup terpenuhi lewat dirinya...
Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin banyak para gadis menanti dipinang menjadi yang kedua Jika suamimu terlalu sempurna...
Aaa.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya...
Mungkin istrimu tak mahir dalam mengurus rumah tangga..
Tak mampu menyulap rumah menjadi rapi tertata...
Tapi mungkin ia begitu cerdas menguasai matematika...
Sehingga anak yang cerdas dalam eksakta terlahir dari rahimnya karena genetika...
Mungkin istrimu tak mahir dalam mengurus rumah tangga..
Menambah sedikit tugasmu dalam membantunya bekerja..
Tapi mungkin ia begitu taat dalam beragama..
Membimbing anak-anak dalam kerangka syariat agama...
Sehingga meringankan kewajibanmu dalam membimbing keluarga
Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin engkau merasa tugasmu telah tertunai sempurna..
Cukup sekedar menyempurnakan nafkah keluarga Aaa..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya
Percayalah......
Selalu ada kebaikan dalam setiap ketetapan Allah Sang Sutradara Maka temukanlah sebanyak-banyaknya rahasia dibaliknya..
Agar engkau mengerti mengapa Allah menikahkanmu dengannya...
Jikalau engkau masih sulit menemukan jawabannya...
Gantilah kaca matamu dengan kacamata syukur atas segala karunia...
Adalah hakmu jika engkau berharap Khadijahmu menjadi lebih sempurna...
Asalkan kau siap membimbingnya dengan menjadi Muhammad baginya.
‪#‎repost‬💕

Wednesday, June 24, 2015

Ramadan Kareem

Alhamdulillah, kita dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadhan. Hari pertama puasa tahun ini jatuh di tanggal 18 Juni. Walau hari ini sudah hari ke-7 bagi yang merayakannya, tetapi bagi saya pribadi baru hari yang pertama. Well women always had an excuse yekaann.. :p

Minggu lalu, hari pertama puasa, saya sedang berada di Brisbane, Australia dalam rangka business trip. Awalnya sempat bingung juga gimana rasanya puasa di Negara orang. Nyari makan saja lumayan susah disana, karena toko-toko, resto dan café sudah tutup dari pukul 5:30 sore, sehingga mencari makan malam saja sudah cukup sulit, apalagi kalau untuk cari makanan sahur. Hari pertama puasa saya niatkan saja puasa tanpa sahur, toh di Brisbane, buka puasa lebih cepat sekitar satu jam disbanding di Indonesia. Eh taunya, siangnya saya ‘terpaksa’ harus membatalkan puasa.

Bulan Ramadhan memang selalu menjadi bulan yang special setiap tahunnya. Selain excited karena kita akan bersiap merayakan hari Raya Idul Fitri, bulan Ramadhan juga terkenal dengan variasi makanannya yang nggak seperti hari-hari atau bulan-bulan lainnya. (lagi-lagi yang dibahas ujung-ujungnya MAKANAN :D) Cuma di bulan Ramadhan kita bisa menemukan penjual makanan ta’jil berjejer dipinggir jalan. Setiap sepuluh meter sekali sudah ketemu dengan jenis makanan yang lain lagi.

Bagi saya pribadi, salah satu makanan yang saya rindukan dan wajib ada di bulan Ramadhan adalah KOLAK PISANG. Alhamdulillah, bulan puasa kali ini, mama mertua lagi ada di Jakarta karena kemarin datang dari Medan untuk menjaga Aqila selama saya business trip ke Brisbane. Mama tau banget saya paling suka kolak buatan beliau. Jadi kemaren pun belum ikutan puasa, mama udah buatin kolak dua kali, he he yumm!

Semoga bulan puasa kita diberikan kemudahan dan kelancaran, semoga membawa berkah bagi kita semua, dan menjadikan kita umat yang lebih dekat dengan-Nya, lebih baik iman dan akhlak nya. Amiin ya rabbal alamin.


Sunday, May 17, 2015

Sebuah Catatan Harian Untuk Ayah

Tidak seperti malam-malam sebelumnya, kali ini saya berjanji akan menulis setelah menidurkan Aqila. Biasanya, sekitar pukul sembilan malam, saya akan bersama-sama dengan Aqila, membaca doa tidur lalu terlelap bersama. Tapi malam ini saya akan coba menahan kantuk untuk sebuah tulisan yang mungkin nggak penting-penting amat.

Dalam tulisan kali ini saya mau menceritakan kegiatan saya dari awal sampai di penghujung hari ini, Sabtu, 16 Mei 2015.

Tadi pagi, saya bangun sekitar pukul setengah tujuh lewat lima belas menit. Kebetulan sedang kedatangan tamu jadi tidak perlu bangun terlalu subuh. Begitu bangun, saya gendong Aqila yang juga baru saja bangun untuk turun kebawah. Sampai dibawah saya bawa Aqila masuk ke kamar Nenek nya, kemudian saya beranjak ke dapur untuk cek makanan Aqila seperti biasanya. Hari ini si Teteh (baby sitter Aqila) izin mau pulang ke Bandung menjumpai anak-anaknya. Jadilah hari itu sedari pagi saya sudah mulai menyiapkan mental untuk menghadapi Miss Aqila tanpa si Mbak. Bismillah..

Sekitar pukul tujuh lewat, saya mengantar Teteh sampai depan komplek. Sesampainya dirumah, saya liat Aqila sedang main dengan sepupu-sepupunya, Abang Radi dan Kakak Moura, ceritanya mereka lagi senam pagi. Segera saya buatkan susu hangat untuk Aqila dan segera saya suapi pelan-pelan. Alhamdulillah habis satu gelas.

Selesai minum susu, karena bajunya juga sudah agak basah kena cipratan susu, kemudian saya berencana untuk langsung memandikan Aqila. Tetapi Ayah saya yang melihat saya belum juga sarapan pagi, kemudian berinisiatif membantu memandikan Aqila (hanya memandikan saja lhoo.. tidak memakaikan baju --memang biasanya begitu). Saya pun mengambil baju, diaper, bedak, telon dan menyiapkannya diatas tempat tidur. Sambil menunggu Aqila dimandikan Atok nya, saya bergegas ke meja makan dan melahap Mie Ayam buatan Ayah saya dengan tergesa-gesa, karena saya tau benar waktu makan saya adalah hanya selama Aqila dimandikan Atok nya. Dan benar saja, tidak begitu lama, Aqila sudah keluar dari kamar dengan handuk dibadannya. Alhamdulillah kebetulan banget saya bakat makan cepat jadi Mie Ayam nya sudah tinggal sedikit.

Saya pun lalu bergegas memakaikan baju Aqila. Sambil memakaikan baju, perut terasa melilit pertanda saya makan terlalu cepat, banyak dan pedas sehingga lambung saya kaget. Tapi saya abaikan --sudah mulai terbiasa dengan penyakit lambung ini. Selesai memakaikan baju, kemudian Aqila saya dudukkan di stroller dan saya bawa jalan-jalan di sekitar rumah.. Pikir saya, sambil jemur Aqila kena matahari pagi, sambil saya nurunin makanan.

Cukup berjalan-jalan, kami pun kembali kerumah. Aqila saya dudukan didepan TV dan saya pasangkan channel Disney Junior. Kemudian saya ke dapur mengambil dan menyiapkan makanannya. Menunya, nasi kukus udang dengan kuah kaldu ceker ayam. Lalu saya suapi Aqila perlahan-lahan, dan cukup lama. (Saya pun terpaksa menunda jadwal pertemuan saya dengan Magician yang akan tampil di booth kami di pameran IPA di JCC minggu depan. Janji yang semula jam 10 pagi saya mundurkan ke jam 2 siang.) Mungkin karena masih agak kenyang dengan susu tadi pagi, Aqila ogah-ogahan makan dan hanya habis setengah porsi dari yang saya ambilkan.

Tidak kehabisan akal, saya pun lalu mengajaknya ke kulkas. Aqila mengambil keju blok favoritnya dan juga buah pear xiang li. Lumayan pikir saya, ada tambahan yang dia makan. Melihat Qila sudah aman dengan buah, saya pun lalu menitipkan Aqila pada Ibu saya dan saya bergegas mandi dan bersiap-siap karena hari ini akan ada beberapa agenda yang harus diselesaikan.

Selesai mandi, saya pun bergegas kebawah lagi untuk mengecek Aqila. Alhamdulillah saya lihat Aqila sudah tertidur bersama Nenek. Saya pun bergegas berangkat untuk menyelesaikan agenda pertama hari ini: memesan pintu dapur dan jendela dapur. Sampai di Yanti Jaya (tukang kayu langganan) saya pun menjelaskan bentuk pintu dan jendela yang saya inginkan, nego-nego sedikit dan alhamdulillah dapat diskon sekitar Rp 200,000. Selesai di Yanti Jaya, agenda kedua saya adalah memesan teralis ke Pak Haji Mamat tepat disebelah Yanti Jaya. Tetapi karena parkiran Yanti Jaya yang sempit saya pun terpaksa memindahkan mobil saya ke penjahit Ricci (juga penjahit langganan) tidak jauh dari situ. Setelah parkir saya menyeberang jalan dan menemui Pak Haji Mamat untuk memberikan desain teralis rumah yang saya inginkan. Selesai urusan dengan Pak Haji Mamat, saya kembali ke Uda Ricci penjahit untuk memastikan seragam IPA sudah selesai.

Selesai agenda ketiga dengan Uda Ricci, saya pun bergerak ke DAN-DAN, untuk beli beberapa stock bulu mata untuk IPA minggu depan. Dari DAN-DAN saya bergerak kembali kearah rumah, dan ternyata agak lupa kalau Ibu saya titip dibelikan lauk pauk di RM Padang langganan. Sudah kepalang tanggung arah mobil kearah pulang, saya pun sekalian mengambil uang di ATM depan komplek, dan transfer uang material bangunan dan upah tukang ke rekening Ayah saya. Dari ATM saya menuju ke RM Padang, tidak dapat parkir lagi, saya pun nekat numpang parkir di Alfa Mart sebelahnya. Setelah selesai belanja lauk pauk, saya terpaksa beli roti dan selai karena sudah kepalang tanggung parkir di Alfa.

Sesampainya dirumah, saya cek Aqila sudah bangun, saya tanya ke Ibu saya dia baru saja bangun dan habis makan pisang dan roti, lalu sibuk main iPad. Saya pun memanfaatkan moment itu untuk segera makan siang. Agak kalap karena ternyata sudah jam setengah satu siang. Sambil makan, sambil nyuapin Aqila yang ternyata tertarik liat ayam goreng Padang.

Selesai makan, kami semua lalu bersiap-siap untuk pergi ke Bintaro. Segera saya siapkan makanan dan susu Aqila yang akan dibawa pergi. Setelah menyiapkan, saya bawa Aqila keatas untuk ganti baju dan diaper, sambil menyiapkan tas jalannya yang berisi stock baju, singlet, diaper, lap, telon, bedak dan handuk. Sampai dibawah, sambil mengawasi Aqila dari jauh sambil saya melipat stroller, memasukkannya kedalam mobil, sekaligus memasukkan tas jalan Aqila dan stock makanan minumannya. Jakarta hari ini terasa panas sekali, tak terasa keringat mengucur membasahi kaos yang saya pakai hari itu. Kalau sudah begini kerasa sekali kalau lagi nggak ada si Mbak, semua dikerjakan sendiri.

Tepat pukul setengah dua, kami jalan menuju Dunkin Donut Bintaro tempat janjian saya dengan sang Magician. Sejalan menuju ke Dunkin Donut, saya mampir ke toko keramik langganan untuk cek kapan barang saya akan diantar. "Hari Senin Bu.." kata cici toko nya. Oke deh, saya lanjut ke Dunkin Donut. Disana, saya bertemu dengan namanya Pak Benny. Sambil diskusi menjelaskan seperti apa event IPA itu, sambil terdengar jelas teriakan-teriakan Aqila yang sibuk lari sana lari sini didalam Dunkin Donut. Sehingga butuh tambahan effort juga untuk saya sedikit memperbesar volume suara saya untuk berdiskusi dengan Pak Benny. *fiuuhh* diskusi dengan background suara Aqila berlangsung sekitar kurang lebih setengah jam. Akhirnya, kami pun berpamitan pulang.

Keluar dari Dunkin Donut, kami pun menuju rumah Fiore untuk cek progress renovasi rumah hari ini. Panas terasa makin panas dengan adegan gendong Qila sana-sini. Cek dapur, cek plafond, cek kamar mandi atas, dll. DONE! Saya pun pamit pulang ke Ayah saya yang sudah resmi diangkat menjadi Kepala Mandor disana sejak sebulan yang lalu, LOL :D "Eeeittss", katanya, "uang gaji tukang minggu ini manaa?" "Lha, kan tadi udah adek transfer ke rekening BCA Atok.. gimana dong..". Trus jawab Atok, "Yaa gimana dong, ambilah sana.." sambil ngasih ATM BCA dia dan nagsih tau pin nya. Dalem hati saya, haduuh bolak balik iniiii.. Tetapi tanpa banyak pilihan dan ba bi bu, akhirnya saya pergi juga ke ATM di HERO Emerald, sama Mbat, Moura dan Aqila. (gotong sana gotong sini) dan balik lah kami ke Fiore ngasih uang tersebut ke Atok. Nenek memutuskan untuk stay juga disana ngawasin tukang. Alhasil saya cabut cuma sama Mbat, Moura yang letoy karena lagi agak demam dan tentunya Miss Aqila.

Dari Fiore, kita langsung menuju Carefour sektor 9. Aqila didorong pakai stroller, udah ga sanggup gendong dia terlalu lama lagi muter-muterin Carefour. Disitu saya belanja choco bar dan permen untuk IPA. Pilih ini pilih itu, sana sini, akhirnya sepakat dengan pilihan Mbat dan bayar. Fish bowl yang kami cari-cari di Carefour nggak ketemu juga, terpaksa lah dari Carefour kita menuju ACE Hardware sektor 9. Masih dengan adegan gendong Aqila sana sini, naik turun tangga ACE. Tapi alhamdulillah dapat fish bowl nya. Lanjut mampir ke Bookmark di Ruko Kebayoran, cari kertas HVS yang 100 gram untuk print feedback form buat IPA. Ternyata nggak ada juga HVS 100 gram disana. Karena udah desperate, antara capek, panas, haus dan Aqila mulai rewel (mungkin karena haus juga, keringetan-risih baju lembap dan kayaknya laper) akhirnya kita mutusin untuk lanjut balik ke rumah Graha. Emang rencana kesana karena ada beberapa barang ketinggalan yang harus diambil.

Sampai di Graha, tentunya fokus pertama saya adalah Aqila, sementara Mbat langsung buat teh hangat untuk Moura. Saya buka baju Aqila, saya mandikan bersih-bersih, kasih minyak telon, bedak, dan saya pakaikan baju yang nyaman. Suer memang hari ini gerah sekali deh.. Selesai Aqila mandi, saya lalu menyiapkan makanannya, nasi udang yang dibawa tadi saya panaskan kembali di wajan saya jadikan semi nasi goreng mentega (Blue Band) dan saya gorengkan telur Ayam kampung sebagai tambahannya. Alhamdulillah, makannya banyak dan lahap sekali, mungkin anak ini memang lapar makanya dia rewel sepanjang jalan tadi.

Aqila sudah mandi, sudah makan. Saya pun bergegas mandi karena rasanya belum pernah segerah itu. Selsai mandi, lalu, "Oke, sekarang giliran saya menyiapkan barang-barang yang ketinggalan.." satu persatu saya pastikan kembali, saya cross check ke catatan saya di Memo iPhone. Catokan, susu, kuteks, passport lama.. Eh, passport lama nya dimana ya.. cari sana sini, Aqila mulai rewel abis makan haus dan minta nenen. "Sebentar Qila.. ibun lagi cari passport dulu yaa.." Eh rewel nya makin keras.. akhirnya saya give up dan kasih nenen sambil cari passport di brankas. Bisa dibayangin nggak cari passport, bongkar brangkas sambil nenenin Aqila.. :D

Alhamdulillah akhirnya dengan segala kerempongan dan "kehebohan", akhirnya passport ketemu. Saya langsung menginstruksikan kepada Mbat dan Moura untuk kita siap-siap pulang. Mbat cuci sedikit piring kotor dibelakang, saya buang sampah sisa diaper Aqila, beresin tas Aqila dan memastikan sekali lagi tidak ada yang ketinggalan.

Okesip kami jalan pulang. Sepanjang jalan pulang Moura sudah teler karena sebelum pulang saya kasih obat demam Proris Aqila dirumah. Tetapi lain Moura, si Miss Aqila ini justru rewel sepanjang jalan dari Graha menuju kerumah Nenek. Saya dan Mbat pun kehabisan akal dibuatnya. Pasang DVD Frozen nggak mau, ditunjukkin ini itu dipinggir jalan cuma membuat dia diam sesaat lalu rewel lagi. Haduuh... bolak balik minta duduk sama saya padahal saya lagi nyetir. Akhirnya saya ceritakan ke Mama Titi tentang bagaimana Aqila ketakutan pas liat hewan-hewan di Taman Safari waktu jalan-jalan ke Puncak kemarin. Eh alhamdulillah sekitar lima menit cerita, Aqila tertidur. Oh ternyata dia lelah dan (sudah kenyang). Sampai dirumah Nenek, untuk sementara Aqila ditidurkan di kamar Nenek karena saya belum makan.

Ditengah nikmatnya makan nasi goreng buatan Atok, tiba-tiba..."Ngeeeeekkk..." terdengar suara Aqila nangis dikamar Nenek. Memang sih ada Nenek dikamar nungguin Qila tidur, tapi naluri Ibu membawa saya kesana. Saya nenenin siapa tau masih bisa lanjut tidur. Tapi karena Aqila dengar ada suara Abang dan Kakak Moura, dia jadi bangun dan minta main lagi. Ya sudahlah kebeneran juga Aqila belum ganti baju tidur. Sambil saya lanjutkan sisa nasi goreng yang saya tinggalkan.

Selesai saya makan, saya buatkan susu Aqila dan saya suapi pelan-pelan alhamdulillah susunya habis. Lalu Aqila saya bawa kekamar untuk ganti baju tidur dan lanjut bobok. Kemudian nenen sampai ledesss sekitar 1 jam-an, nggak juga tidur. Puter sana puter sini, kiri kanan kiri kanan, nggak juga tidur. Mungkin jadi nggak ngantuk karena sempat tidur di perjalanan pulang tadi. Jadi deh kita sempet main kekamar Mama Titi dan nggak ngantuk juga. Saya bawa balik ke kamar, kasih nenen lagi, dan alhamdulillah walau ledesss sekitar 15 menit akhirnya Aqila tidur juga.

Sampai detik saya menulis ini, masih terus saya awasi dari nyamuk-nyamuk yang nakal.. Jangan gigit anak saya, gigit saya saja..

Tiada hari tanpa pelajaran yang bisa dipetik --setidaknya itu yang diajarkan kepada saya di kelas Leadership dulu. Dan hari ini, saya tahu, menjadi Ibu, sebagaimana pun keribetannya, seberapapun lelahnya, tidak punya SEDIKIT PUN alasan untuk mengeluh dan berpamrih, karena, ITULAH IBU. Nikmati saja menjadi Ibu. Karena Surga di telapak kaki Ibu, Insya Allah.

Ibun, tersenyum lah Ibun, tersenyum lah didalam kelelahan, kesedihan dan kekecewaanmu.


Dengan penuh cinta,
Bunda

Thursday, April 23, 2015

Aqila's First Experience at School

Dua minggu yang lalu, Aqila berkesempatan untuk ikut dalam kelas free trial di Rumah Main Cikal Bintaro. Sebetulnya semuanya nggak sengaja, waktu itu kita lagi mampir ke Heritage nyari celana buat Aqila, kebetulan Rumah Main Cikal baru buka disana. Pas Ibun lagi sibuk milih-milih celana, tiba-tiba si Ayah menghilang. Setelah kembali, ternyata Ayah udah pegang brosur Rumah Main Cikal plus daftarin Aqila buat ikut didalam kelas free trial minggu depannya.

Padahal baru free trial, tapi seminggu itu ibun udah heboh beli tempat makan baru Hello Kitty favorit si Kakak, trus nyiapin baju yang mau dipakai. Kebetulan tema nya kuning dan Alhamdulillah Aqila udah punya baju kuning.

Hari Sabtu itu, jam setengah 8 kita udah berangkat dari rumah, katanya kelas dimulai pukul 8 pagi. Jadilah kita on time banget jadi peserta kedua yang sudah hadir. Kelas akhirnya dimulai sekitar pukul setengah 9 setelah para peserta sudah datang. Karena Rumah Main Cikal terhitung baru, jadilah most of the kids adalah anak trial. Hari itu Aqila trial di kelas adik-adik atau kelas yang diperuntukkan untuk usia 6 bulan sampai 2 tahun.




So far sih oke-oke aja, sepertinya Aqila menikmati kelasnya. Saat sesi menari dan berjoged dia ikut menari dan berjoged. Cuma saat bagian keterampilan, sepertinya Aqila kurang suka dengan kertas warna – warni yang di uwek-uwek untuk jadi bunga, jadinya setelah Ibun bantu tempel trus dicabutin lagi sama Kakak, he he he

Terakhir sebagai penutup semua anak-anak makan bersama di pantry, Alhamdulillah Aqila makan sendiri dan tertib.. Tapi sayangnya begitu dia liat permainan-permainan di sebelah pantry, Aqila langsung kabur ke tempat mainan-mainan ayunan, perosotan, dll… hihihi ^_^


Next time, pengen coba trial di beberapa taman bermain dulu sebelum Ibun akhirnya memutuskan Aqila mau join dimana..


See you on the next trial review! ^_^

Isu Yang Meresahkan

  Isu Kemanusiaan Bikin Baper   Siswi SMP dipergoki sedang menerima panggilan pria hidung belang. Seorang anak tega membunuh ibunya ka...