Sunday, August 31, 2014

Aqila Demam dan Campak

Dear Ibu-ibu yang tersayang,

Pengen share sedikit tentang kisah Aqila sakit kemarin, mengingat kemarin adalah sakit pertama Aqila yang lumayan bikin heboh, saya berharap tulisan ini bermanfaat bagi Ibu-ibu baru yang lagi sama-sama belajar juga.

Jadi ceritanya dimulai dari hari Minggu malem Senin, pada malam hari saat tidur, nggak biasanya Aqila tidur gelisah dan agak rewel. Biasanya Aqila tidur nyenyak dan jarang sekali bangun-bangun tengah malam. Hanya merengek sedikit tanda nyari nenen untuk memastikan Ibun nya ada di sebelahnya. Tapi malam Senin itu entah kenapa dia bolak balik bangun dan beberapa kali harus ditimang-timang dulu sebelum akhirnya tidur lagi. Malam itu saya pegang badannya memang agak hangat tetapi belum begitu panas. Di nenen pun memang kerasa bagian mulutnya cukup hangat.

Keesokan paginya, sebelum berangkat kerja, saya sudah pesan ke Tina -Mbak nya Aqila- kalau sekiranya Aqila tiba-tiba panasnya tinggi, kabari saya dan saya akan cepat pulang kerumah. Saya siapkan termometer untuk selalu cek panas Aqila. Benar saja, sekitar jam satu siang, saat dikantor, Tina menelpon saya dari rumah dan mengabarkan bahwa badan Aqila panas. Tanpa pikir panjang saya lansgung pamit ke manajer saya dan tancap gas pulang kerumah. Lubang di jalanan Graha Raya sudah tidak saya hiraukan lagi, mobil saya besut dengan kecepatan penuh.

Begitu sampai dirumah, saya pegang Aqila, ya Allah, badannya sudah panas sekali, saya cek panasnya sudah 39 derajat celcius (dc), saya pun segera menyusui Aqila, memberikan penurun panas Panadol lalu menempelkan pipi saya ke keningnya -skin to skin- berharap panasnya sedikit mereda. Sambil menyusui Aqila saya suruh Tina menyiapkan tas Aqila untuk pergi ke rumah sakit, ganti baju dan menelpon taxi. Saya sengaja naik taxi agar tetap bisa mendekap Aqila selama di perjalanan ke rumah sakit. Saya kabari Bapak dan Ibu saya untuk menuju rumah sakit juga -dari rumah mereka.

Sesampainya di rumah sakit Pondok Indah, panas Aqila sudah agak turun, sekitar 37.9dc, sehingga saya putuskan untuk mendaftar ke DSA instead of ke IGD. Alhamdulillah hari itu pasien dokter Yovita tidak begitu banyak, tidak lama setelah ditimbang, Aqila dipanggil masuk. Dokter Yovita kemudian memeriksa Aqila, diagnosa sementara demam tinggi diakibatkan oleh infeksi virus dan mungkin juga disebabkan oleh sedikit dahak yang ada di tenggorokannya. Kemudian dokter Yovita memberikan resep pencahar dahak dan surat pengantar cek darah apabila di hari ketiga which is Rabu, demamnya masih diatas 38dc. Saya pun pulang kerumah dan terus memantau perkembangan Aqila.

Malamnya Aqila masih rewel juga dan sekitar pukul 11 malam, panasnya sempat lebih dari 39dc, saya berusaha untuk sebisa mungkin tidak panik. Apalagi saat itu suami sedang tidak dirumah -masih bekerja di lokasi- jadilah saya minta bantuan Tina di tengah malam itu untuk membantu saya memberikan obat penurun panas ke Aqila. Sekitar pukul satu malam panasnya mulai turun dan Aqila bisa tidur nyenyak sampai pagi.

Keesokan harinya, saya kembali izin ke manajer saya untuk tidak ke kantor. Ibu saya kembali datang kerumah untuk membantu mengurus Aqila yang masih naik-turun panasnya. Tapi alhamdulillah di saat sakit pun Aqila masih selalu ceria, mau makan dan bermain-main seperti biasanya. Sorenya, Ibu saya pamit pulang kerumah. Habis maghrib, entah kenapa tiba-tiba Aqila panas tinggi lagi, saya pun menelpon Ibu saya karena panik dan akhirnya Bapak dan Ibu saya datang menjemput kami semua kerumah. Kata Ibu saya, selama Aqila sakit, tinggal saja dirumah Bunda -begitu saya biasa menyebut Ibu saya dengan panggilan Bunda. Sambil menunggu Ibu dan Bapak saya datang menjemput, saya hubungi sahabat dekat saya, Wiwid, yang juga berprofesi sebagai dokter. Wiwid memberikan intruksi apabila terjadi kondisi A atau B.

Dalam perjalanan menuju rumah Ibu saya, badan Aqila semakin memanas, sampai tubuh saya yang mendekapnya, dapat ikut merasakan panas dari tubuhnya. Saya terus menempelkan pipi saya ke kening Aqila yang sangat panas. Sesampainya dirumah Ibu saya, sekitar jam sembilan malam, saya cek panas Aqila, dan... ya Allah, panasnya sudah lebih dari 40dc. Saya pun sangat panik, sangattt... panikk... saya minta Bapak dan Ibu saya mengantarkan ke IGD. Karena yang terdekat adalah RS Puri Indah -masih satu grup dengan RS Pondok Indah- maka kami segera menuju kesana.

Jarak dari rumah Ibu saya ke RS Puri Indah sebenarnya cukup dekat -hanya sekitar 10-15 menit perjalanan. Tetapi entah karena kekhawatiran saya saat itu, jarak itu terasa begitu jauh nya. Rasanya air mata ini sudah mulai menggenangi mata saya dan bersiap untuk jatuh, tetapi saya kuatkan diri saya dengan doa dan dzikir di sepanjang perjalanan menuju ke RS. Saya yakinkan diri saya bahwa Aqila akan baik-baik saja. Saya pandangi dan ciumi Aqila yang sudah tertidur lemas dalam dekapan saya.

Sesampainya di IGD RS Puri Indah, Aqila kemudian diperiksa oleh dokter jaga. Saya menjelaskan kronologis demam Aqila dan obat apa saja yang sudah saya berikan sebelum ke RS itu. Untungnya, RS Puri Indah dan RS Pondok Indah ternyata bisa terkoneksi sehingga data Aqila di RS Pondok Indah bisa ditarik ke Puri Indah. Oleh dokter jaga, Aqila diberikan obat penurun panas merek Proris melalui dubur dan oleh suster jaga Aqila diberikan kompres air hangat di seluruh tubuhnya dan utamanya area leher dan ketiak. Perlahan-lahan panasnya mulai turun dan Aqila sudah bisa bermain-main lagi di tempat tidur rumah sakit. Melihat kembali tawa dan keceriaannya, hati saya sedikit terobati dari kesedihan.Tidak lama kemudian, Aqila pun diperbolehkan untuk pulang.

Aqila di IGD Puri Indah
Tetap malam itu saya sebisa mungkin terjaga untuk terus memantau kondisi Aqila. Saya minta Tina untuk tidur dikamar saya, agar kapanpun saya membutuhkan bantuan untuk memberikan obat atau minum, ada Tina yang siap membantu.

Keesokan pagi nya, saya tetap tidak mau meninggalkan Aqila ke kantor. Benar saja, saya pantau ternyata panas Aqila masih 38.1dc. Sesuai dengan himbauan dokter Yovita, pagi itu saya bawa Aqila ke RS Pondok Indah untuk cek darah, memastikan penyebab demam tinggi nya yang terus naik-turun. Sekitar pukul satu siang hasil darah keluar dan kemudian dibacakan oleh dokter Yovita. Dari hasil cek darah menunjukkan bahwa panas Aqila disebabkan oleh infeksi virus, bukan infeksi bakteri ataupun -yang sangat kami takutkan- demam berdarah. Mendengernya saya sangat lega, berarti Aqila tinggal butuh istirahat lebih banyak lagi, makan makanan yang bergizi dan minum banyak cairan. Malam harinya Aqila masih juga sesekali bangun agak rewel, mungkin masih ada sakit dalam tubuhnya yang tentu saja tidak bisa dia ungkapkan.

Aqila yang manyun, mungkin tau mau diambil darah, he he
Esoknya, berarti sudah hari Kamis pagi, karena sudah izin tiga hari dari kantor, dan saya lihat Aqila sudah tidak panas, saya pun memutuskan kembali bekerja. Tetapi Aqila dan Tina tetap masih tinggal dirumah Ibu Bapak saya, untuk berjaga-jaga siapa tau kembali panas dan harus segera ke rumah sakit. Ternyata lewat telpon dari kantor, Tina mengabari kalau dirumah Aqila sudah tidak panas lagi. Alhamdulillah...

Sehari berlalu, Jumat malam, sepulangnya dari kantor, saat mengganti baju Aqila, saya lihat ternyata ada bercak-bercak merah diseluruh punggung dan dada Aqila ya Allah... saya kaget sekali. Kata Ibu saya, istilahnya orang jaman dulu, itu namanya Kerumut. Langsung saja saya browsing kerumut pada  bayi, ternyata versi kedokteran nya penyakit ini dinamakan Campak. Saya kembali hubungi sahabat saya, Wiwid, untuk berkonsultasi dan juga banyak browsing di website-website khusus kesehatan bayi dan anak. Ternyata demam tinggi beberapa hari kemarin yang naik-turun itu adalah masa menuju ke campak. Memang campak kemudian akan muncul begitu panas sudah turun. Saya kurang paham bagaimana penjelasan metodologis nya. Tetapi kira-kira begitu. Campak akan keluar setelah demam tinggi selama satu sampai tiga hari.

Karena sudah beberapa hari ini Aqila banyak mendapatka asupan obat-obatan, saya (dan suami) pun memutuskan untuk tidak membawa Aqila ke dokter lagi. Aqila hanya butuh banyak tidur untuk pemulihan, banyak makan makanan yang bergizi tinggi, buah-buahan dan air putih. Kembali perhatian ekstra saya berikan untuk Aqila. Sampai-sampai -maaf- area puting lecet karena saya banyak menyusui Aqila yang sekarang sudah banyak giginya. Tetapi saya tahankan sakitnya demi Aqila, karena biar bagaimanapun -walau saya sudah mau tidak mau mencampur ASI dengan sufor- tetap saya selalu berikan ASI yang ada ke Aqila sesering mungkin.

Hari ini berarti sudah seminggu dari Aqila mulai demam, alhamdulillah kondisi Aqila sudah membaik, bercak merah nya pun sudah semakin berkurang. Tinggal menunggu bercak benar-benar hilang sambil terus memantau kondisi Aqila.

Ibu-ibu yang saya banggakan, kita tahu benar, ketika anak sakit, dunia ini serasa gelap dan gamang. Pikiran kita dirundung kekhawatiran dan kesedihan yang teramat sangat. Tapi percayalah, kita semua adalah kunci kesehatan anak-anak kita. Kasih sayang, perhatian, cinta, kekuatan, kesabaran, kelembutan dan kekuatan serta doa kita, adalah obat yang paling mujarab bagi anak-anak kita tercinta.

Disini juga saya ingin menyampaikan TERIMA KASIH yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak, dan khususnya saudara-saudara dan sabahat-sahabat saya semua yang sudah begitu baik kepada saya selama Aqila sakit kemarin, yang tidak hentinya memberikan doa, perhatian dan supportnya kepada saya dan kepada Aqila khususnya.

Saya berdoa, agar kita semua dan terutama anak-anak kita, senantiasa diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Amin amin amin ya rabbal alamiinn..

With Love,
Ibun Aqila



Monday, August 25, 2014

Red Lipsss, Good price!

Sebagai pecinta make up, saya kerap kali menyusuri Mbah Google untuk mencari-cari info tentang make up ini dan itu.. Review dari satu blog dan blog lainnya tentu membawa pengaruh besar dalam keputusan berbelanja. Ya karena hobi juga harus diiringi dengan perhitungan yang baik dong jangan sampai besar pasak daripada tiang kan... ;)

Blog yang ngebahas DUPE make up laris di googling para pecinta make up. Saya pun terakhir kali googling mencari review lipstick MAC Ruby Woo vs MAC Russian Red, karena tertarik banget dengan salah satu warna lipstick paling dicari di gerai-gerai MAC seluruh dunia.

Sebenarnya, di dalam make up box saya juga sudah ada Revlon Super Lustrous Lipstick Creme 740 Certainly Red yang warna merah nya nggak kalah keren sama Ruby Woo dengan tekstur yang lumayan mirip juga, nggak terlalu matte dan nggak terlalu creamy juga. Ini hasilnya... Dengan harga Revlon yang cuma kurang lebih 1/4 harga MAC, worth it every penny laa.. lumayan kaann...

[MPASI] Macaroni With Chicken&Cheese



Finally...! ^_^ Setelah sekian lama penasaran banget pengen coba bikinin Aqila menu breakfast baru, akhirnya weekend kemarin berhasil bikin Macaroni with Chicken and Cheese ala Ibun. He he... Nggak berhasil-berhasil amat juga sebenernya karena -ehem- ini kan first trial yaaa... *denial* Agak berasa gagal nya karena macaroni nya nggak nyatu banget, at some part, terutama di bagian atas, masih terburai.. But well dari segi rasa, alhamdulillah enak dan Aqila suka.. Pun keponakan yang lagi nginep di rumah -Kakak Moura- justru akhirnya yang ngabisin semua macaroni nya, he he...

Bahan-bahan:
- Satu cup kecil Macaroni (saya pakai merek Orgran), rebus setengah matang, tiriskan.
- Daging ayam bagian dada, dipotong dadu kecil-kecil
- Wortel dipotong dadu kecil-kecil
- 3 buah telur ayam - kocok rata-
- 1 siung bawang putih (digeprek untuk menumis)
- 1/4 bagian bawang bombay (diiris tipis-tipis untuk menumis)
- irisan seledri secukupnya, untuk campuran
- Keju parut secukupnya (saya pakai merek Kraft yg Cheddar)
- 1 kotak susu Ultra yang putih (kotak biru)
- 1 sdm cooking cream (saya pakai Elle&Vire Cream Cussion Excellence)
- 1 sdm Extra Light Olive Oil untuk menumis (saya pakai merek Bertolli)

Caranya (cukup simple nih, seperti memasak pasta...)
- panaskan 1 sdm olive oil di Teflon
- masukkan bawang putih geprek, tumis sampai wangi, jangan sampai gosong/terlalu cokelat
- masukkan irisan bawang bombay, tumis sampai wangi
- masukkan wortel yang sudah dipotong dadu, tumis sampai keliatan lemas/agak matang
- masukkan potongan ayam, tumis sampai benar-benar matang,
- masukkan susu, aduk-aduk sampai keliatan mendidih
- masukkan macaroni yg sudah direbus setengah matang, aduk sebentar
- masukkan keju yg sudah diparut, aduk-aduk..
- masukkan cooking cream, cicip, tambahkan garam bila perlu
- masukkan seledr
- masukkan telur yang sudah dikocok, aduk jangan sampai telur terlalu matang.
- angkat adonan, masukkan kedalam tempat aluminium
- siapkan kukusan dengan air yg sudah mendidih, masukkan adonan dalam aluminium kedalam kukusan
- tunggu kira-kira setengah jam dalam kukusan, angkat, dan sajikan
- dapat ditambahkan keju parut, hiasan tomat/seledri untuk mempercantik

Semoga resep ini bermanfaat yaa... selamat mencoba Ibu-ibu... ^_^

Thursday, August 21, 2014

Hey Ho

Hey hoo.. Hey hoo..

Dimanakah kau berada kabar yang tak kunjung datang.. ^__^

*penasaran*

Monday, August 18, 2014

Upacara Peringatan HUT RI ke-69 di Istana Kepresidenan Republik Indonesia



Alhamdulillah, melalui teman semasa kuliah dulu - Aliya Rajasa-, saya mendapatkan kesempatan untuk menghadiri Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Indonesia yang ke-69 langsung di Istana Kepresidenan Republik Indonesia. Pengalaman ini merupakan yang pertama kali nya setelah bertahun-tahun lamanya hanya dapat menyaksikan prosesi pengibaran bendera di Istana melalui layar kaca.

Mungkin sebagian dari teman-teman menyaksikan Upacara tahun ini melalui layar kaca, tetapi, dari pengalaman saya yang berada disana, ada beberapa hal yang terasa mengesankan saat mengikuti seluruh prosesi ditempat.

1. Saat memperingati detik-detik Proklamasi. Sirine dibunyikan dengan keras diiringi dengan bunyi dentuman meriam berkali-kali. Seluruh hadirin terdiam, hening, seperti ikut merasakan apa yang terjadi sesaat sebelum Proklamasi 69 tahun yang lalu. Suasana begitu dramatis dan cukup mengharukan.

2. Saat salah satu dari perwakilan team pesawat tempur AURI "Elang Muda" yang tengah berasa di udara, menyapa seluruh hadirin yang mengikuti upacara. Tidak lama setelah mereka menyapa kita semua, dua rombongan pesawat tempur milik AURI tersebut melewati Istana dengan ketinggian yang rendah sehingga gemuruh pesawat terdengar begitu keras dan menggetarkan.

Suasana upacara tampak dari posisi duduk kami.

3. Tentunya salah satu moment yang dinanti-nanti adalah saat pengibaran bendera oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). Pasukan yang terdiri dari pasukan 17, 8 dan 45 ini berjalan dengan tegap dan gagahnya. Begitu rapih dan tegas sehingga begitu menyedot perhatian dan kekaguman dari seluruh hadirin.

Bersama teman-teman Alumni SBM ITB
Sebuah pengalaman yang begitu mengagumkan, mengharukan dan membuat saya menjadi semakin cinta kepada tanah air kita dan semakin bangga menjadi salah satu dari warga negaranya.

Jaya selalu Indonesiaku!


Monday, August 11, 2014

1 Dekade ITB 2014


Weekend kemarin account Path dan Facebook saya ramai dengan postingan teman-teman yaitu flyers event 1 DEKADE ITB 2014. Perayaan anniversary 10 tahun ITB angkatan 2014 ini rencananya akan diadakan pada tanggal 23-24 Agustus 2014 di Kampus ITB tercinta. Rangkaian acaranya mulai dari ramah tamah, pertandingan futsal dan basket, expo perusahaan 2014, inisiasi yayasan angkatan, donor darah dan foto angkatan. Sepertinya acaranya akan seru dan ramai sekali, tetapi sampai saat ini belum tau juga apakah bisa datang kesana.

Logo ini diambil dari www.sbm.itb.ac.id
Sedikit flash back ke 2004. Saya diterima di jurusan Bisnis dan Manajemen (SBM), ITB melalui jalur USM (Ujian Saringan Masuk) bersama 114 anak lainnya dari berbagai SMU di Indonesia. Saat itu, hanya itu satu-satunya jalur untuk masuk fakultas ini (tidak bisa melalui SNMPTN). Sebetulnya saat mengikuti USM, (karena boleh memilih lebih dari satu jurusan) saya memilih Teknik Industri sebagai pilihan pertama dan SBM sebagai pilihan kedua. Tetapi sepertinya, rezeki nya datang melalui SBM, he he

Saat itu, SBM adalah jurusan baru di ITB. Kami, 2004, adalah angkatan pertama. Jadilah kami penguasa gedung (karena tidak punya kakak dan adik kelas) dan juga tidak mengalami masa-masa OSPEK. Kami hanya harus mengikuti program Serasi yaitu program pengembangan motivasi diri, yaah kira-kira semacam program ESQ 165 nya Pak Ary Ginandjar begitu. Kata banyak orang, kalau tidak ada OSPEK nanti angkatannya tidak kompak. Ini tidak berlaku untuk kami, mengingat saat itu kami baru satu angkatan, sehingga 115 anak justru sangat-sangat kompak.

Banyak hal yang seru dan unik selama menimba ilmu di SBM. Seperti misalnya, di Semester 1 kita mendapat kuliah Biologi - reproduksi manusia, dll. (yang pada waktu itu kita juga bingung apa hubungannya dengan bisnis dan manajemen). Selain itu, kita juga ada kuliah Performance Skill yang mengharuskan kita belajar karakter manusia, teknik pernafasan, teknik suara, dll. Waktu itu bingung juga apa hubungannya dengan bisnis manajemen. Lately baru 'ngeuh', mungkin tujuan dari mata kuliah ini adalah untuk build our confidence, karena banyak sesi dimana kita harus tampil didepan teman-teman. Pelajaran yang lain yang juga unik adalah Antropologi. Intinya kita diajarkan banyak hal, ilmu dan wawasan yang sangat luas karena sekolah bisnis dan manajemen bukan melulu corporate finance, accounting, marketing, operation management dan human resources, tetapi sebagai seorang entrepreneur kita diharuskan untuk mengetahui jauh lebih luas daripada hanya sederet ilmu inti tersebut.

Hal lain yang juga sangat bagus dari SBM adalah, kita punya kelas table manner. Dengan harapan, kelak ketika sudah menjadi "orang" dan harus datang ke jamuan-jamuan resmi, we know how to do. Saat mengikuti kelas table manner ini kita diharuskan mengenakan setelan resmi/formal layaknya seorang executive. Pakai rok, blazer, kemeja dan high heels. Saat itu juga saya tambahkan pearl necklace biar lebih classy dan catchy.

Ada satu mata kuliah yang menjadi andalan SBM ITB yaitu mata kuliah Integrated Business Experience. Dimana, kami diharuskan membuat business plan dan kemudian kami presentasi kan ke sebuah bank (saat itu kalau tidak salah BNI), menyampaikan permohonan peminjaman modal, kemudian dalam waktu tiga bulan, modal tersebut sudah harus kami kembalikan. Saat itu, kelas kami, mengajukan modal untuk bisnis Mozaic Pictures. Alhamdulillah pada tahun tersebut kelas kami menang sebagai The Best Company dengan modal hanya Rp 2,500,000 mendapatkan profit senilai Rp 112,000,000 hanya dalam tiga bulan penjualan. Pelajaran yang didapat, tidak saja hanya bagaimana menjalankan bisnis dengan baik dan benar, ber-etika, tetapi juga bagaimana dengan modal seminim-minim nya, kita bisa menghasilkan penjualan sebesar-besarnya. Sepertinya apa yang saya dapat dari IBE menjadi modal saya ketika pertama kali bekerja sebagai Account Executive. How to sell, how to win your customer, how to retain customer, how to get re-purchase, dll.

Kini, 10 tahun dari hari-hari pertama perkuliahan kami di SBM yang penuh suka cita, alumni SBM 2004 sudah tersebar di banyak perusahaan baik lokal maupun internasional dan juga tidak sedikit yang sukses berwirausaha. Hubungan kekeluargaan kami pun masih terus terjalin sampai hari ini dan insya Allah seterusnya. Pertemuan rutin setiap bulan masih selalu menjadi agenda tetap kami. Alhamdulillah SBM ITB telah berhasil menempa para alumnus nya menjadi yang terbaik di industri nya masing-masing.

Sukses selalu alumni ITB 2004 dimanapun Anda berada. Tetap semangat!

Tuesday, August 5, 2014

Kuliner #Medan

Buat kamu-kamu yang belum pernah datang ke kota Medan ataupun sudah pernah mampir tetapi belum mencoba kuliner khas kota Medan, saya punya beberapa foto dari kuliner kota ini. Waktu mudik Lebaran kemarin saya sempat mendatangi beberapa tempat kuliner wajib di Kota Medan.

1. Mie Ayam Mahmud ~ Kalau di Medan, mie ayam nya ada telur rebusnya, telur ini dimasak seperti dipindang telur, bukan rebus biasa. Selain itu, diberi potongan semacam mpek-mpek goreng. Tidak lupa bakso, jamur, pangsit dan bawang goreng. Harga satu porsi untuk Mie Ayam Special Jamur ini cuma IDR 17,000 saja! Murah meriah....


2. Jajanan Kue Pasar (Ta'jil) ~ Di Medan, umumnya orang senang berbuka dengan kue-kue manis. Ada kue manis biasa, kue manis ketan atau ongol-ongol. Harganya pun murah hanya berkisar dari Rp 1000-3000 per piece nya. Ta'jil bisa didapat di pinggir jalan, di toko-toko kue atau sebagai pusatnya di dekat Masjid Agung.

 3. Mie Aceh Titi Bobrok ~ Ini adalah salah satu kuliner wajib kebanggaan kota Medan. Dinamakan Titi Bobrok karena letaknya yang bersebelahan dengan jembatan (titi) yang pernah ambruk (bobrok). Pilihannya juga berbagai macam, ada Mie Aceh Daging, Mie Aceh Kepiting, Nasi Goreng, Martabak Aceh, dll. Harga per porsi nya saya lupa, he he maaf ya..
 4. Soto Udang Kesawan ~ Nggak perlu pecinta Soto, siapa pun pasti akan menyukai soto khas Medan ini karena rasa kuah nya yang gurih. Letaknya di Jalan Kesawan. Untuk isi nya, bisa pilih, ayam, daging, jeroan atau udang. Soto ini disajikan dengan sambal khusus yang bisa ditambahkan sesuai selera. Harga per porsi kalau nggak salah Rp 15,000.









5. RM. Garuda ~ Jangan bilang juga sudah ke kota Medan kalau belum mampir ke Rumah Makan Garuda. Siapa sih yang tidak suka Nasi Padang. Di RM Garuda ini, mereka punya cita rasa yang tinggi dan sajian special untuk jenis nasi khas Padang yang satu ini. Cobain deh Ayam Goreng dan keripik kentang balado nya.









6. Mie Kocok Kampung Keling  ~ Kampung Keling selalu jadi tujuan wisata kuliner bagi semua wisatawan yang datang ke Medan. Kampung yang dihuni oleh masyarakat keturunan India ini sangat terkenal dengan menu Mie Kocok dan Teh Tariknya. Juga tersedia sate kerang dan sate telur puyuh yang pastinya menggugah selera.








7. Sate Padang H. Amirudin ~ Biasanya saya kurang begitu suka dengan makanan khas Padang satu ini. Tapi entah kenapa, saat datang kemari saya begitu tertarik ingin mencoba karena sate Amirudin memiliki dua jenis kuah. Yaitu kuah sate padang biasa (kuah kuning) dan kuah kacang (kuah cokelat). Saya pun tertarik untuk mencoba kuah campur dan tadaaaa hasilnya luarrr biasa enak. Potongan daging nya pun besar-besar. Dan yang lebih penting lagi, bagi Anda yang kurang menyukai daging/jeroan, sate Amirudin memiliki pilihan sate daging ayam. Wajib coba!




8. DURIAN!!!! ~ Siapa sih yang nggak tau Ucok Durian Medan? Rata-rata, orang yang berlibur atau dinas ke Medan pasti mengunjungi tempat makan Durian yang satu ini karena terkenal dengan stok durian nya yang selalu ada walau sedang tidak musim. Beruntung, ketika berkunjung ke Medan kemarin, durian banyak dijumpai di pinggir-pinggir jalan sehingga kita tidak perlu pergi ke Ucok Durian. Cukup merogoh kocek Rp 7000 perak saja, kita sudah bisa menikmati Durian Medan yang terkenal dengan rasa manis-pahit nya. Murah khan!?





9. Pajak Petisah ~ Beberapa hari sebelum Lebaran, saya mengunjungi Pajak (pasar) Petisah untuk berbelanja oleh-oleh kacang berbagai macam rasa. Kacang Telur, Kacang Australia, Marning Jagung, Permen kenyal warna warni. Satu kilo nya berkisar antara Rp 30,000-Rp 50,000. Selain itu, di pajak ini juga terdapat banyak sekali sate kerang khas Medan dan beberapa kuliner lainnya. Juga Teri Medan kiloan.









 


10. Pancake Durian NELAYAN ~ Kalau makanan yang satu ini paling PASSSS untuk dessert. Durian yang empuk dibalut dengan krim dan kulit tipis. Satu porsi nya berisi dua buah pancake dan dibandrol Rp 25,000. Pancak durian Nelayan bisa dijumpai di semua Resto Nelayan di Medan, yaitu di SUN Plaza, Cambridge Plaza, Merdeka Walk dan lainnya









11. Wajir Seafood ~ Tempat makan seafood kaki lima ini selalu ramai oleh pengunjung. Sampai-sampai kami perlu menunggu cukup lama sampai akhirnya bisa duduk dan memesan makanan. Variasi masakan seafood yang lezat dengan harga yang sangat miring membuat Wajir menjadi salah satu tempat makan favorit di Medan. Menu wajib coba nya adalah Kangkung Terasi (yang lain dari biasanya dengan bumbu yang superrrr lezat) dan Kepiting Soka Lada Hitam. Hmmm.. yummy!

Menu kuliner lain yang sempat saya coba tetapi tidak sempat saya foto adalah Roti Tipis dan Martabak Gappa. Letaknya persis di sebelah Merdeka Walk. Harga satu porsi martabak Gapa adalah Rp 13,000 saja. Bisa di browsing untuk bentuk dan gambar dari Roti Tipis yang unik dan si martabak gapa yang lezat ini.

Next time, yang belum kesampaian adalah makan Nasi Goreng Wak Ribut dan Soto Sinar Pagi. Ternyata 10 hari tidak cukup untuk mencoba semua kuliner khas Medan. he he Selamat mencoba!!





Aqila's 1st Mudik to #Medan

Alhamdulillah banget first time mudik nya Aqila ke Medan berjalan dengan lancar. Di pesawat pergi-pulang baik budi karena banyakkan tidur sepanjang perjalanan, diajak jalan-jalan kemana-mana baik budi juga. Hanya kalau lagi jam makan aja agak drama dikit karena suasana rame, Aqila cenderung pengen mainan sama sodara-sodara nya daripada fokus ke makanannya. Seru juga pas tiba-tiba pernah popop di jalan dan harus mampir ke SUN Plaza cuma numpang bersih-bersih di toilet nya. he he

Mudik sepuluh hari kerasa cepet banget karena ada aja yang seru setiap harinya. Kita jalan-jalan ke Sun Plaza, Centre point, kampung Keling, makan di Wajir Seafood, dll. Apalagi pas jalan-jalan ke Pangkalan Berandan kerumah keluarga Mama Mertua. Suasana disana seru banget karena masih lihat persawahan, dan itu jadi suasana baru buat Aqila. Walau keringetan dan akhirnya baju nya dilepas cuma pake singlet sama popok, tapi Aqila keliatan excited banget.

Tahun depan insya Allah giliran Lebaran di Jakarta/Bandung. Semoga kita diberikan umur yang panjang dan kesempatan untuk berjumpa kembali dengan Ramadhan dan Syawal tahun depan. Amiiin :)


Di waiting room airport saat mau berangkat ke Medan.
























Ied 2014


Kami sekeluarga mengucapkan:
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435H
Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin

-Surya, Cika &Aqila-

Isu Yang Meresahkan

  Isu Kemanusiaan Bikin Baper   Siswi SMP dipergoki sedang menerima panggilan pria hidung belang. Seorang anak tega membunuh ibunya ka...